Nusantaratv.com - Tiga korban luka berat akibat ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), akhirnya meninggal dunia usai sempat dirawat di rumah sakit. Dua di antaranya merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
"Ada 3 (korban luka berat yang meninggal hari ini di rumah sakit)" ujar Kapolres Morowali AKBP Suprianto, Senin (25/12/2023).
Suprianto menjelaskan, tiga tewas masing-masing 2 TKA asal China dan satu lainnya pekerja asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar). Ketiganya sempat mendapatkan perawatan di RSUD Morowali usai menderita luka bakar hebat.
"TKA 2 (yang meninggal). Iya (satu pekerja Indonesia asal Sulbar)," ucapnya.
Sementara, Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan menambahkan ada 4 jenazah TKA asal China yang akan diberangkatkan lebih dulu malam ini ke negaranya. Keempat jenazah dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan selanjutnya diterbangkan ke China.
"Khusus jenazah TKA, PT IMIP telah memberangkatkan keempat jenazah TKA ke Makassar via jalur darat pada Minggu malam (24/12/2023). Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Tiongkok, Cina," kata Dedy Kurniawan.
Di samping itu, Dedy menambahkan 9 jenazah korban ledakan PT ITSS juga sudah lebih dulu dipulangkan ke rumah keluarga masing-masing. Kesembilan korban tewas tersebut merupakan pekerja asal Indonesia.
"Sebanyak sembilan orang pekerja Indonesia telah dalam proses pengantaran ke rumah kerabat masing-masing," ujarnya.
Diketahui, total sudah ada 16 pekerja tewas akibat ledakan tungku smelter di PT ITSS pada Minggu (24/12/2023) sekitar pukul 05.30 Wita. Ledakan terjadi tepatnya di lantai dua dan lantai tiga kawasan smelter PT ITSS.
16 pekerja yang tewas masing-masing 6 TKA asal China dan 10 pekerja asal Indonesia. Selain itu, ada pekerja yang mengalami luka ringan hingga berat akibat ledakan tungku tersebut.
Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan usai tungku smelter PT ITSS meledak. Operasional PT ITSS dihentikan sementara untuk kepentingan penyelidikan.
"Untuk saat ini operasional PT ITSS kita hentikan sampai adanya penyelesaian dari hasil penyelidikan nanti," ujar Irjen Agus saat konferensi pers, Senin (25/12/2023).
Irjen Agus menyampaikan pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi termasuk dengan melakukan pengamanan di tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya juga membuat tim gabungan terdiri dari penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali dan dibantu Bareskrim Polri untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.