Korban Tewas di Gaza Meningkat Jadi 2.329 Orang, 9.500 Luka-luka

Nusantaratv.com - 16 Oktober 2023

Ilustrasi. Korban tewas di Gaza meningkat menadi 2.329 orang. (Anadolu Agency)
Ilustrasi. Korban tewas di Gaza meningkat menadi 2.329 orang. (Anadolu Agency)

Penulis: Adiantoro

Nusantara.com - Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mengumumkan jumlah warga Palestina yang meninggal akibat agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, telah meningkat menjadi 2.329 orang, dengan sekitar 9.500 orang terluka.

Dalam konferensi pers di Ramallah, Al-Kaila mengatakan angka-angka tersebut belum final, mengingat masih banyak korban yang masih berada di bawah reruntuhan rumah mereka yang dibom oleh pesawat tempur Israel.

"Upaya untuk menyelamatkan mereka, meskipun kurangnya kemampuan, sedang dilakukan," ujar Al-Kaila, seperti dilaporkan kantor berita Palestina, Wafa, Minggu (15/10/2023). 

Dia menegaskan, sejumlah personel medis tewas atau terluka dalam agresi tersebut. Al-Kaila menambahkan statistik akurat mengenai jumlah mereka belum tersedia karena situasi saat ini. Dia juga menyebutkan, ada 23 ambulans yang dibom, sedangkan total serangan terhadap tenaga kesehatan mencapai 76 serangan.

"Rumah Sakit Beit Hanoun sudah tidak bisa lagi menerima layanan kesehatan sejak hari kedua agresi, selain Rumah Sakit Al-Durra, yang sudah tidak dapat beroperasi lagi karena fosfor putih yang dilarang secara internasional yang ditembakkan oleh pesawat tempur Israel terhadap rumah sakit tersebut," imbuhnya. 

Disebutkannya, seluruh rumah sakit di Gaza mengalami kekurangan berbagai pasokan medis. Al-Kila mengatakan semua pasokan kesehatan dan obat-obatan telah disiapkan untuk membawa mereka ke Jalur Gaza, namun sejauh ini otoritas pendudukan menolak mengizinkan mereka masuk.

Dia menunjukkan ada 1.400 pasien yang membutuhkan dialisis ginjal, dan mencatat dalam situasi saat ini, mereka tidak dapat menjangkau rumah sakit yang juga kekurangan obat-obatan yang mereka butuhkan.

Selain itu, terang dia, pasien kanker tidak memiliki akses terhadap pengobatan, dan sebagian besar dari mereka menerima perawatan di rumah sakit di Tepi Barat. Dia menekankan berlanjutnya agresi terhadap Jalur Gaza berarti semakin memperburuk kondisi kesehatan mereka.

Dikatakannya, ada 5.500 perempuan hamil yang menunggu untuk melahirkan bulan ini dari 50.000 perempuan hamil di Jalur Gaza, dan menyatakan berisiko bagi mereka untuk melahirkan dengan selamat mengingat agresi yang terus berlanjut.

Al-Kaila memperingatkan kemungkinan penyebaran epidemi dan penyakit akibat kekurangan air dan kepadatan penduduk yang besar. Dia meminta komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera untuk melindungi institusi dan personel kesehatan, dan memberikan tekanan pada otoritas pendudukan agar membawa obat-obatan dan pasokan kesehatan.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])