Nusantaratv.com - Ajang 3rd International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Nusa Dua, Bali, pada 23-25 November 2022 menjadi salah satu upaya menarik lebih banyak lagi investasi di sektor hulu migas di Indonesia.
Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan dalam upaya mengejar target produksi migas pada 2030 Indonesia membutuhkan investasi hulu migas antara 20 miliar hingga 26 miliar dolar AS per tahun.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin, mengatakan melalui konvensi IOG 2022 pemerintah ingin menunjukkan potensi sumber daya Indonesia dan berbagai kemudahan investasi.
"Investor dapat melihat langsung data-data prospek migas Indonesia," katanya.
Sementara itu Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mengungkapkan SKK Migas perlu bekerja keras menarik minat investor migas dengan berbagai promosi, insentif fiskal, dan non-fiskal, dan kepastian.
"IOG 2022 adalah salah satu cara untuk itu. Saya rasa ini bagus dan perlu didukung," ujarnya.
Sedangkan Praktisi Migas Tumbur Parlindungan menyatakan produksi migas akan terus menurun bila tidak ada penemuan baru atau unconventional activities migas tidak dilakukan dì Indonesia.
"Indonesia membutuhkan investasi besar bila ingin meningkatkan produksinya. Alternatifnya, mengundang para pemain migas ke Indonesia untuk berinvestasi," katanya.
Indonesia, tambah Tumbur, didorong untuk bisa melakukan perubahan radikal baik di dalam birokrasi maupun dalam regulasi dan rezim fiskal.
Menurut dia, saat ini dari sisi rezim fiskal sudah ada perubahan menuju arah yang lebih baik.
"Investor akan membandingkan Indonesia dengan negara lain yang memberikan return, kemudahan berbisnis dan iklim investasi yang mendukung pertumbuhan ekosistem yang mendukung operasional dari para investor," kata Tumbur, yang juga mantan Presiden Indonesia Petroleum Association (IPA).
Menurut dia, IOG 2022 bisa menjadi salah satu wadah untuk meningkatkan awareness para investor untuk kembali berinvestasi di Indonesia.
Dalam IOG 2022 yang diadakan secara hibrid akan hadir di lokasi sekitar 1.000 peserta dan 10.000 peserta lainnya secara daring. Ada tiga isu penting yang akan dibahas yaitu economic recovery, energy security, dan energy transition.
Ketiga hal tersebut sejalan dengan program pemerintah dan target Indonesia yang lebih berkelanjutan seperti mencapai net zero emissions pada 2060 dan phase-out coal GHG pada 2040.
Konvensi internasional ini ditujukan menggaet investasi di sektor hulu migas melalui kemudahan kebijakan, menunjukkan potensi, membangun kolaborasi, dan memberikan penghargaan terkait pencapaian kinerja.(Ant)