Nusantaratv.com - Anggota Komisi III DPR RI fraksi PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy menilai masyarakat saat ini memberikan perhatian besar pada kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang diduga dilakukan Irjen Ferdy Sambo. Bahkan, kata dia, akibat kasus ini banyak polisi yang melintas di jalan terkadang dipanggil dengan sebutan 'Sambo'.
Hal itu diungkapkan Aboe Bakar dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022). Aboe Bakar awalnya meminta penanganan kasus Brigadir J dengan sebenar-benarnya.
"Jika seluruh penanganan perkara Brigadir J dilakukan tegak lurus saja, tegak lurus saja, dimitigasi dampaknya secara baik dan struktur, Polri memiliki daya lanting yang kuat, insyaallah Polri akan semakin baik tumbuh kembangnya untuk 20 tahun ke depan, Pak, saya yakin itu, Pak," ujar Aboe Bakar.
Menurut Aboe Bakar, adanya kasus Sambo, banyak hal menjadi dilupakan masyarakat, karena mereka fokus pada peristiwa terbunuhnya Brigadir J.
"Apalagi Bapak (kasus Sambo) muncul di situasi persiapan politik Pak, orang lupa Pak persiapan pileg, baleg, presiden, ampe lupa, tiap hari Sambo, Sambo aja," tuturnya.
Masyarakat, kata Aboe Bakar bahkan sampai memanggil polisi lainnya dengan sebutan 'Sambo', akibat perhatian besar masyarakat akan kasus itu.
"Di jalan itu, Pak 'Sambo!', orang melihat polisi Sambo ini lho, apa urusannya? Sampai Kota Sambo di Medan, keluar itu Kota Sambo, ada aja tu yang aneh. Ada jalan tol Sambo, ada Desa Sambo, nanti kita punya anak banyak yang beri nama Sambo, Pak," tandasnya.