Kisah Seram dr Djaja Surya Atmadja saat Autopsi Mayat Manusia Penuh Belatung

Nusantaratv.com - 20 Maret 2024

dr Djaja Surya Atmadja (TikTok @x_undercover )
dr Djaja Surya Atmadja (TikTok @x_undercover )

Penulis: Adiansyah

Nusantaratv.com - Kisah menyeramkan datang dari dr Djaja Surya Atmadja saat ia bertugas untuk melakukan autopsi korban meninggal dengan kondisi mengenaskan. 

Surya Atmadja menuturkan, jika kejadian tersebut berlokasi di Bogor dan kondisi mayat yang harus ia periksa sudah busuk dan penuh belatung.

“Saya mau cerita satu kasus yang kejadian di Bogor, nah gini saya kebetulan sempat ada satu periode saya jadi dokter di rumah sakit PMI Bogor,” ucap dr Djaja Surya Atmadja dikutip dari TikTok @x_undercover Rabu, 20 Maret 2024.

“Jadi polisi mengirim seorang ibu dengan anak yang kondisinya sudah membusuk lanjut sudah penuh belatung ke kamar mayat, minta di outopsi,” sambungnya. 

“Mayatnya itu dalam kondisi sudah membusuk dan sudah belatungan. Terus adanya di dangau, rumah-rumahan dari gedek di tengah sawah,” lanjutnya. 

Ketika melihat mayat tersebut, Surya Atmadja mengatakan kalau kondisi kepala ibunya sudah pecah.

“Di situ. Diperiksa, ibunya ternyata kepalanya pecah, dia udah busuk kepanya pecah. Kepala ini kan ada batoknya, batok kepalanya begitu saya outopsi batok kepanya pada retak-retak, dan saya tahu itu retaknya sebelum mati,” terangnya.

“Begitu dibuka otaknya, otak kalau udah busuk warnanya kelabu, ini item-item. Diketok sampai kepalanya pecah,” lanjutnya lagi. 

Kemudian seorang pria yang ada dalam video tersebut bertanya tentang perbedaan kepada yang diketok dengan jatuh. Segera, Surya Atmadja mengatakan kalau hal tersebut akan terlihat perbedaannya.

“Oh beda, kalau jatuh di belakang (kepala). Kalau orang jatuh, garisnya beda, kalau diketok dia meresap ke dalam remek, kakau dia jatuh berubah garis, nah itu dokter polisi yang tahu,” imbuhnya. 

“Pokoknya dia digetok orang, meninggal yang lain diperikas tidak ada apa-apa, jadi ibunya meninggal karena digetok,” katanya lagi. 

Surya Atmadja juga menerangkan tentang kondisi sang anak yang saat itu bersama ibunya. Masih berusia kira-kira 5 tahun dan terpangku bersama ibunya.

“Nah sekarang si anak ini kira-kira lima tahunan, anak itu dalam posisi terpangku sama ibunya. Sudah belatungan, tapi belatungnya paling banyak di daerah mulut hidung, leher, sampai masuk ke daerah dada sama di paha selangkangan kanan kiri,” jelasnya. 

Setelah itu, dr Djaja Surya Atmadja mengatakan kalau saat itu ia agak kesusahan dalam mencari tahu petunjuk lain karena memang kondisnya sudah parah. 

“Pada saat itu tidak ada petunjuk lain, si anak ini sudah susah diperiksa karena memang jaringan lunaknya sudah hancur, tulangnya tidak terjadi patah, tidak ada retak, tidak ada apa-apa. Cuma yang menariknya ya itu, cuma belatung di hidung, kuping, leher, penuh dengan belatung,” katanya. 

Di akhir video tersebut, dr Djaja Surya Atmadja menyimpulkan jika anak yang bersama ibunya itu terkena gorokan pada bagian leher dan selangkangan.

Ternyata benar, kasus tersebut merupakan pembunuhan yang dilakukan oleh suami dari ibunya tadi. Berlatar cemburu hingga anak tersebut ikut dibunuh, digorok bagian leher dan selangkangan.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close