Kirim Paksa Lansia ke Kamp Covid-19, Otoritas Shanghai Dihujat Warga

Nusantaratv.com - 21 April 2022

Petugas medis di kota Shnaghai berjibaku menangani pasien covid-19/ist
Petugas medis di kota Shnaghai berjibaku menangani pasien covid-19/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Tindakan semena-mena yang dilakukan Otoritas Shanghai dengan mengirim paksa wanita berusia 92 tahun dan putranya yang berusia 74 tahun ke pusat karantina covid-19 menuai kemarahan publik. 

Dikabarkan keduanya dinyatakan positif covid-19 pada 14 April. Kemudian kedunya dibangunkan paksa dari tempat tidurnya. Saat membawanya, keduanya diduga ditarik dari tempat tidur dan diseret ke lantai.

Kejadian tersebut diceritakan dalam serangkaian postingan online oleh cucu perempuannya, Zhi Ye, mantan jurnalis yang lahir dan besar di Shanghai. Sontak, postingan Zhi Ye telah memicu kemarahan di media sosial China.

"Tidak ada batasan untuk kekejaman dan kekerasan berdarah dingin," kata komentar teratas di bawah postingan Zhi di Weibo, layanan mirip Twitter di China, mengutip kompascom. 

Di tengah kecaman publik, pemerintah setempat mengeluarkan pernyataan pada Selasa (19/4/2022) malam. Mereka mengonfirmasi pemindahan larut malam dari dua warga lanjut usia ke tempat karantina. Dikatakan polisi dan pekerja komite lingkungan menyuruh tukang kunci membuka pintu luar ke apartemen karena mereka takut "kecelakaan telah terjadi".

Baca juga: Shanghai Dirikan Lebih dari 100 Rumah Sakit Darurat untuk Perawatan Covid-19

Dikatakan, dua warga lanjut usia telah menyetujui pemindahan tersebut setelah berkomunikasi dengan petugas polisi. Mereka disebut "secara sukarela turun ke bawah" untuk masuk ke dalam mobil. Nenek Zhi adalah di antara banyak warga senior Shanghai yang telah diseret ke karantina pemerintah dalam beberapa hari terakhir.

Pihak berwenang meningkatkan upaya untuk menghapus semua kasus positif dari komunitas dalam upaya untuk mengakhiri penyebaran Covid-19 di luar tempat yang ditentukan.

Mirisnya, di media sosial, beberapa warga meminta bantuan karena orang tua atau kakek nenek mereka dibawa ke fasilitas isolasi, terkadang tanpa obat atau peralatan yang mereka butuhkan. 

Banyak yang khawatir bahwa warga lanjut usia tidak akan menerima perawatan yang layak di fasilitas isolasi darurat, beberapa di antaranya terganggu oleh kondisi yang buruk, kepadatan penduduk serta kekurangan peralatan medis, dokter dan perawat.

Pemerintah China menegaskan kebijakan "nol-Covid" berarti menyelamatkan nyawa, terutama kelompok rentan seperti orang tua. Tetapi menurut sejumlah pihak memaksa warga lanjut usia ke karantina terpusat, menimbulkan ancaman bagi kesehatan dan kesejahteraan orang-orang yang seharusnya dilindungi oleh kebijakan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close