Nusantaratv.com - Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un ingin dipuja dengan menggaungkan ideologi politik bernama 'Kimjongunisme'.
Dikutip dari Daily Star, Rabu (3/11/2021), ideologi 'Kimjongunisme' berarti potret mantan pemimpin Korut yang merupakan ayah dan kakek Kim Jong-un, Kim Jong-il dan Kim Il-sung, diturunkan dan lepas dari bayangan kepemimpinan mereka.
Kim Jong-un dilaporkan telah menghapus foto Kim Il-sung sebagai pendiri negara itu yang dihormati, dan pendahulunya sebagai pemimpin tertinggi, Kim Jong-il, dari gedung-gedung resmi di Pyongyang.
Namun, menurut badan mata-mata Korea Selatan (Korsel), istilah 'Kimjongunisme' sedang dipromosikan di kalangan pemerintah. Selain itu, Kim Jong-un disebut di media pemerintah sebagai 'Pemimpin Besar', istilah yang biasanya digunakan untuk kakeknya Kim Il-sung.
Para ahli menyebut kerendahan hati dan kehormatan untuk para pendahulu telah menjadi pokok dari dinasti keluarga Kim dan langkah terbaru ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Diketahui, Kim Il-sung melarang karya-karya komunis Karl Marx, Vladimir Lenin dan Joseph Stalin dalam upayanya sendiri untuk mengesampingkan leluhur ideologisnya dan menciptakan warisannya sendiri.
Disebutkan, jika perubahan baru itu menunjukkan Kim Jong-un sangat yakin dengan cengkeramannya pada kekuasaan, sebulan sebelum peringatan sepuluh tahun promosinya menjadi pemimpin Korut.
Sementara itu, Fyodor Tertitskiy, seorang spesialis Korut di Universitas Kookmin di Seoul, mengatakan jika hal itu sangat jelas. "Kim Jong-un tidak menyukai aspek-aspek tertentu dari sistem yang telah ditempa oleh ayah dan kakeknya, khususnya yang mengikat legitimasi penerus untuk menghormati pendahulunya. Pemimpin saat ini ingin menjadi otokratnya sendiri," ujarnya.
'Kimjongunisme' belum dikutip oleh media resmi Korut tetapi telah terdeteksi oleh mata-mata Korsel. Badan Intelijen Nasional memberi penjelasan kepada anggota parlemen di Seoul tentang perkembangannya pekan lalu.
'Kimilsungisme' sebelumnya digunakan untuk menggambarkan ideologi kakek Kim pada 1970-an. Dan, selama dekade berikutnya, istilah 'Kimilsungisme-Kimjongilisme' digunakan untuk menggambarkan kemitraan antara pendiri negara dan ahli warisnya.
Ideologi negara adalah 'juche' yang berarti kemandirian dan menggambarkan sumbangan asli, brilian dan revolusioner Kim Il-sung untuk pemikiran nasional dan internasional.
Sistem kepercayaan dua pendahulu Kim juga meminjamkan nama mereka menjadi nama bunga, yang mengarah ke pertanyaan tentang apa yang akan dipilih Kimjongunisme. Kimilsungia adalah orchie ungu sedangkan Kimjongilia adalah begonia.