Nusantaratv.com-Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga ketenangan dan ketentraman di tengah proses demokrasi menyongsong Pemilu 2024.
Secara khusus Gus Yahya mengimbau kepada para aktor politik untuk tidak membuat “kegaduhan” yang berpotensi menganggu ketenteraman, ketenangan, apalagi keselamatan masyarakat.
“Kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berupaya menjaga ketenangan, ketentraman dan pesan ini tentu pertama kali kami sampaikan dan paling utama kami sampaikan kepada para aktor politik,” ujar Gus Yahya dalam jumpa pers di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).
“Jadi, jangan sampai di dalam kompetisi politik walaupun persaingannya ketat, jangan sampai para aktor politik ini membuat manuver-manuver yang mengganggu ketenteraman, ketenangan, apalagi keselamatan masyarakat,” tambahnya.
Menurut Gus Yahya, model pertarungan politik yang kini lazim dilakukan aktor-aktor politik adalah pertarungan di platform internet dengan menyebarkan hoaks dan sebagainya.
“Kami menyerukan agar hal-hal yang dapat mengancam ketenteraman dan kesentosaan masyarakat ini jangan sampai dilakukan oleh aktor politik. Mari semuanya melaksanakan kompetisi secara rasional, tenang, dan peduli kepada ketenteraman dan keselamatan masyarakat. Jangan hanya karena ingin menang lalu meriskir masyarakat menjadi korban dari pertarungan yang berlangsung,” jelasnya..
Baca juga: PBNU Siap Gelar Munas Alim Ulama dan Konbes NU pada 18 September 2023, akan Dibuka Jokowi
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi segala ajakan tidak konstruktif yang dilakukan oleh para aktor politik. Baginya, keselamatan dan ketenteraman bangsa jauh lebih berharga.
“Keselamatan kita ini jauh lebih berharga, ketenteraman jauh lebih berharga, kebijakan pemerintah kita boleh setuju, boleh tidak setuju tapi yang paling utama bahwa kita, keluarga kita, handai taulan kita harus tetap punya kesempatan untuk hidup dengan tenteram dalam keadaan apapun. Itu yang paling penting,” terangnya.
Ia menegaskan NU tidak boleh menjadi kompetitor di dalam dinamika yang ada. Dan PBNU tidak akan menempatkan diri sebagai pihak di dalam kompetisi yang berlangsung.
Sejalan dengan komitmen tersebut, kata Gus Yahya, pihaknya telah menyepakati sejumlah parameter terkait aktivitas politik para pengurus NU. Pengurus di lingkungan PBNU boleh membuat artikulasi publik terkait dengan dinamika politik, namun tidak boleh mengatasnamakan lembaga (NU). Juga tidak boleh menyimpang dari koridor norma-norma dan haluan Nahdlatul Ulama.
“Kalau mengatasnamakan lembaga itu substansinya harus merupakan hasil rapat atau hasil permusyawaratan. Kalau tidak merupakan hasil permusyawaratan, itu berarti adalah opini pribadi, bukan opini lembaga,” beber Gus Yahya.
Gus Yahya kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung proses pemilihan umum yang mengedepankan rasa tenang, dan tenteram bagi masyarakat.