Ketua Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo Bos Mafia, Kok Bisa?

Nusantaratv.com - 05 September 2022

Ahmad Taufan Damanik saat menyerahkan laporan hasil penyelidikan dan pemantauan terkait tewasnya Brigadir J ke Polri.
Ahmad Taufan Damanik saat menyerahkan laporan hasil penyelidikan dan pemantauan terkait tewasnya Brigadir J ke Polri.

Penulis: | Editor: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Sebuah video yang menunjukkan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebut Ferdy Sambo bukan orang sembarangan viral di media sosial (medsos). Dalam video, Taufan bahkan menyebut Sambo sebagai 'bos mafia'.

Berdasarkan video yang dilihat pada Senin (5/9/2022), Taufan Damanik tampak duduk santai dan mengenakan kemeja batik. Ia mengatakan Sambo sempat menangis namun juga tersenyum saat ditanyai oleh dirinya.

Di samping itu, Taufan mengatakan Sambo sudah lama berkecimpung dalam bidang reserse. Dia juga menyebut Ferdy Sambo menjalani rekonstruksi pembunuhan Brigadir J dengan santai.

"Sambo bukan orang sembarangan puluhan tahun jadi reserse. Bukan nggak tahu dia cara hahah iya kan, sebagai bos mafia, dia tahu caranya keluar dari," ujar Taufan Damanik dalam video.

"Orang waktu saya tanyain segala macam ada saat dia nangis, ada saat dia senyum seperti kira-kira bahasa isyarat 'lu nggak tahu siapa gua kali ya', senyum ya," imbuhnya.

Ketika dikonfirmasi, Taufan membenarkan adanya video tersebut. Dia mengatakan video itu diambil pada Jumat (2/9/2022) lalu saat dia sedang diskusi santai dengan penyandang disabilitas di Medan.

"(Video itu diambil) Jumat lalu di kantor salah satu LSM di Medan. Selesai diskusi maka kita ngobrol dengan yang lain soal banyak hal termasuk soal kasus Sambo," ujar Taufan. 

"Saya baru menyelesaikan diskusi bersama teman-teman penyandang disabilitas tentang jalan keluar regulasi daerah. Sebelum pulang, obrol santai dengan teman-teman," imbuhnya.
 video itu direkam lalu diunggah tanpa persetujuan darinya. Dia pun mengaku kecewa terhadap hal tersebut.

"Tanpa persetujuan ada yang merekam dan memposting. Itu kan tidak etis. Anyway, saya kecewa karena kok jurnalis bekerja seperti itu. Tapi sudahlah, apalagi sudah menjadi konsumsi publik," ujarnya.

Lebih lanjut, Taufan menjelaskan maksud ucapanya yang menyebut Ferdy Sambo sebagai 'bos mafia'. Dia mengatakan Ferdy Sambo mampu mengendalikan puluhan polisi.

"Dia (Ferdy Sambo) mampu mengendalikan puluhan polisi bahkan yang di luar kendalinya (Reskrim) serta melakukan rekayasa obstruction of justice, kan luar biasa itu. Kata mafia kurang tepat kalau di publik, itu kan istilah obrolan informal sesama teman. Sayangnya direkam dan diposting. Di wawancara lain, saya menggambarkan kelompok ini seperti tumor yang menggerogoti institusi Polri dan penegakan hukum. Makanya Kapolri harus berani ambil tindakan tegas membuang semua elemen tumornya," kata dia.

Diketahui, Brigadir J tewas dengan luka tembak di tubuhnya. Penembakan itu terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan (8/7/2022).

Dalam kasus tersebut, lima orang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Peran Bharada E adalah diperintah Ferdy Sambo menembak Brigadir J. Selain memerintah, mantan Kadiv Propam itu diduga merekayasa kronologi kasus pembunuhan seolah-olah terjadi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah dinasnya.

Sementara itu, Bripka RR dan KM berperan ikut membantu dan menyaksikan penembakan Bharada E terhadap korban. Sedangkan peran Putri adalah mengikuti skenario awal yang telah dirancang Sambo.

Mereka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana subsider Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan juncto Pasal 55 juncto 56 KUHP. Kecuali Putri, keempat tersangka telah ditahan.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])