Nusantaratv.com - Kepemimpinan yang kuat tercermin dari karakter dan pelayanan, bukan semata-mata karena kekuasaan yang dimiliki oleh diri seorang pemimpin publik. Terlebih di tengah krisis dan ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, berbagai tantangan dan kesulitan harus mampu diubah menjadi peluang-peluang baru. Untuk itu, setiap pemimpin publik, termasuk pemimpin daerah, ditantang untuk makin inspiratif, transformatif, dan amanah.
“Saudara-saudara adalah role model bagi masyarakat. Untuk itu, saya berharap Saudara sekalian terus menjadi pemimpin yang inspiratif dan transformatif, serta menjunjung tinggi amanah yang dititipkan untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri secara virtual penganugerahan BeritaSatu Public Leader Awards 2022, dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Jumat malam (18/03/2022).
Lebih jauh Wapres menggarisbawahi, kebangkitan ekonomi nasional harus terus didorong beriringan dengan peningkatan kualitas pelayanan publik. Adapun langkah pertamanya adalah mempercepat tranformasi digital.
“Para pemimpin pusat dan daerah harus segera mempercepat langkah transformasi digital, atau justru akan kehilangan kesempatan dan menjadi semakin tertinggal,” pintanya.
“Digitalisasi pelayanan publik lebih unggul karena pengambilan keputusan dan kebijakan publik akan didukung dengan data dan evidence yang kuat, sehingga kualitas informasi semakin baik dan risiko kegagalan dapat dikurangi,” imbuh Wapres.
Langkah kedua, sambung Wapres, adalah memperkuat kelembagaan yang inklusif dan kolaboratif. Kolaborasi akan menciptakan keterbukaan, sedangkan keterbukaan antarpihak akan mempercepat terjadinya transfer pengetahuan dan menyuburkan ekosistem bagi tumbuhnya inovasi.
“Lupakan ego sektoral, karena kebijakan publik dapat lebih baik dilakukan dengan pelibatan berbagai pihak. Pemimpin yang kuat mampu merangkul demi mewujudkan tujuan bersama yang lebih besar,” pesannya.
Selanjutnya langkah yang ketiga, menguatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci penggerak. Wapres menambahkan, SDM yang disasar pemerintah adalah SDM yang unggul dalam ilmu dan keterampilan, sekaligus beriman dan berakhlak.
“Situasi krisis membutuhkan kecakapan SDM untuk menggerakkan banyak sumber daya lainnya, seperti anggaran, organisasi, maupun perangkat teknologi informasi,” ucap Wapres.