Kepala BNPB Percepat Penanganan Banjir Bekasi dengan Berbagai Upaya

Nusantaratv.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto terus mengoptimalkan upaya percepatan penanganan banjir di Bekasi. 

Langkah ini diambil setelah mengunjungi perumahan Sahara Indah Permai 3 di Desa Satria Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (7/3/2025).

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyedotan air menggunakan pompa. Penyedotan diperlukan mengingat posisi perumahan yang lebih rendah dari jalan utama serta kendala yang terjadi pada saluran air di area tersebut.

"Karena wilayah ini termasuk lebih rendah dari jalan, akan lama keringnya, maka dari itu kami datangkan bantuan pompa untuk membantu menyedot air supaya lebih cepat kering," ujar Suharyanto.

Banjir yang melanda perumahan tersebut telah terjadi sejak Selasa (3/3/2025), dengan dampak cukup parah. Namun, setelah empat hari, banjir mulai surut, meninggalkan genangan air setinggi 30 sentimeter di depan gapura perumahan Sahara Indah Permai 3.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)

Selain penyedotan air, BNPB juga melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dimulai sejak Selasa (3/3/2025). Langkah ini terbukti efektif dalam mengurangi intensitas hujan di beberapa wilayah.

"Alhamdulillah, OMC yang telah dilaksanakan sejak Selasa hingga Sabtu berjalan dengan baik. Meskipun tidak bisa sepenuhnya menghentikan hujan, upaya ini berhasil mengurangi curah hujan di beberapa wilayah," jelas Suharyanto.

Lebih lanjut, Suharyanto mengungkapkan pada 10-20 Maret mendatang, akan dilaksanakan OMC terpadu. OMC ini melibatkan berbagai instansi mulai dari pemerintah pusat hingga daerah.

"Pada 10-20 Maret ini diprediksi akan terjadi hujan yang lebih lebat lagi, semoga dengan upaya OMC terpadu ini dapat mereduksi curah hujan diberbagai wilayah dengan harapan tidak terjadi banjir susulan yang lebih besar," tambahnya.

Selain upaya teknis, Suharyanto juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya dengan mematikan aliran listrik saat banjir terjadi, guna menghindari potensi tersengat listrik akibat arus pendek atau konsleting yang bisa terjadi saat air menggenang.