Kepala BMKG Minta Jajaran Beri Informasi Kebencanaan yang Ramah Disabilitas

Nusantaratv.com - 20 Juli 2023

Seminar hybrid yang digelar BMKG melalui Balai Besar MKG Wilayah II.
Seminar hybrid yang digelar BMKG melalui Balai Besar MKG Wilayah II.

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Balai Besar MKG Wilayah II, menggelar seminar dalam rangka memperingati Hari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ke-76 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Kamis (20/7/2023). Seminar hybrid ini bertajuk "Informasi Cuaca, Iklim, Gempa Bumi, dan Tsunami Ramah Disabilitas". 

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, pihaknya memang bertugas memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat terkait cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami, termasuk kepada kelompok difabel. 

"Informasi tersebut diberikan dalam rangka melindungi segenap dan tumpah darah Indonesia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum," ujar Dwikorita dalam sambutannya. 

Dwikorita mengakui sejauh ini belum ada informasi ramah disabilitas yang pihaknya berikan, terkait cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami. Namun, ia telah meminta pihak terkait agar informasi tersebut juga dapat disampaikan ke depannya.

"Saya sebenarnya sudah diskusi dengan Mas Mukhanif, 'Mas bisa nggak dibantu untuk prakiraan cuaca, juga ada yang membantu memberikan bahasa isyarat?'. Agar siapa pun itu bangsa Indonesia bisa menangkap (informasi dari BMKG)," beber Dwikorita. 

Ia pun berharap, agar setelah seminar ada tindak lanjut nyata terkait informasi dari BMKG yang ramah disabilitas tersebut. Terlebih, informasi itu, menurut Dwikorita sangat-sangat dibutuhkan. 

"Semoga saja setelah seminar ini ada aksi lanjut. Jadi barangkali nanti informasi BMKG apa pun, terkait cuaca, iklim, gempa dan tsunami lebih ramah terhadap disabilitas. Karena saudara-saudara kita ini juga kelompok rentan. Mereka kalau diberikan informasi yang benar-benar bisa dipahami, beliau-beliau juga bisa menolong mereka sendiri, bahkan juga membantu untuk menolong yang lain," jelas dia. 

Kepala Balai Besar MKG Wilayah II, Hartanto, menambahkan seminar pihaknya helat agar informasi dari BMKG termasuk Balai Besar, juga bisa dipahami oleh para penyandang disabilitas. 

"Sehingga pada saat terjadi bencana, memitigasi bencana, agar teman-teman disabilitas mempunyai hak yang sama," ujarnya. 

Dengan seminar ini, pihaknya pun berharap agar mendapat masukan dan kebutuhan-kebutuhan informasi apa saja bagi kelompok difabel, langsung dari sumbernya. 

"Secara bersamaan, pada tanggal 21 Juli 2023 ini adalah hari Metodologi, Klimatologi dan Geofisika. Momen ini kita gunakan untuk memberikan manfaat layanan informasi metodologi, klimatologi dan geofisika ke masyarakat secara luas, termasuk kaum disabilitas," tuturnya. 

Sementara, Staf Khusus Presiden RI bidang Sosial, Angkie Yudistia, menyampaikan ucapan terima kasih kepada BMKG yang telah berupaya memberikan informasi kepada kelompok disabilitas melalui digelarnya seminar dan upaya lainnya. 

"Terima kasih kepada BMKG yang telah mendekatkan diri kepada kami selaku kelompok rentan. Karena bagaimanapun seminar ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Kenapa? Karena kita memerlukan informasi-informasi yang ramah terhadap penyandang disabilitas," ujar Angkie yang juga penyandang disabilitas. 

Angkie menilai, upaya BMKG maupun Balai Besar MKG Wilayah II ini, telah sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dimana, Presiden telah memerintahkan agar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas beserta peraturan turunnya, diimplementasikan sebaik-baiknya. 

"Bapak Presiden telah mengesahkan tujuh peraturan pemerintah dan dua peraturan presiden tentang penyandang disabilitas," kata dia. 

"Seluruh peraturan ini untuk mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas, yang dimana penyandang disabilitas harus memperoleh kesempatan yang sama, kesempatan yang luas untuk mendapatkan pendidikan yang layak, kesempatan yang luas untuk bekerja dan berkarier. Kesempatan yang luas untuk berprestasi, serta akses informasi yang inklusif termasuk dalam hal mitigasi kebencanaan," imbuh Angkie.

Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Banten Asep Mulya Hidayat, Founder Yayasan Difapedia Mukhanif Yasin Yusuf, perwakilan UIN Syarif Hidayatullah, kelompok difabel, mahasiswa dan lainnya. 

​​​​​​

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close