Nusantaratv.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengharapkan kegiatan Indonesia-Japan Human Resources Forum 2023 dapat menjadi jembatan untuk memperkuat kerja sama Pemerintah Indonesia dan Jepang bidang ketenagakerjaan, khususnya implementasi program Specified Skilled Workers (SSW).
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan mendukung sepenuhnya kerja sama antara Jepang dengan Indonesia di bidang ketenagakerjaan, yang dalam hal ini adalah untuk mendukung program peningkatan kapasitas SDM Indonesia agar dapat memenuhi kompetensi untuk bekerja di luar negeri, khususnya di Jepang," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah di Jakarta, Selasa.
Saat membuka Japan-Indonesia Human Resources Forum 2023, ia mengatakan bahwa sejak 1958 Indonesia dan Jepang telah menjalin beberapa program kerja sama bilateral di bidang ketenagakerjaan antara lain Technical Intern Training Program (TITP); Economic Partnership Agreement (EPA) Program; dan Specified Skilled Workers (SSW) Program.
Oleh karena itu, Ida mengharapkan melalui forum ini berbagai kerja sama yang telah terjalin tersebut dapat terus diperkuat, khususnya terkait implementasi program SSW.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengatakan bahwa tahun ini menjadi penanda 65 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia.
"Lebih dari 30 tahun terakhir, Jepang dan Indonesia terus melakukan pertukaran orang melalui berbagai skema kerja sama bilateral," katanya.
Ia menambahkan, saat ini Jepang sedang mengalami masalah ageing society di mana tingkat kelahiran dan jumlah populasi lansia tak seimbang, sehingga menyebabkan negara tersebut kekurangan tenaga kerja.
Oleh karena itu, sejak April 2019, Pemerintah Jepang telah menerapkan kebijakan baru yakni menerima tenaga kerja asing melalui skema SSW.
Ia pun berharap berbagai skema kerja sama ketenagakerjaan ini dapat menyelesaikan masalah ketenagakerjaan di kedua negara.
"Dengan latar belakang ini SDM Indonesia bersama masyarakat Jepang dapat berperan aktif menyelesaikan masalah sosial di kedua negara dan tentunya menguntungkan kedua negara," ujarnya.(Ant)