Nusantaratv.com - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengungkapkan 10 juta jamaah sukses menjalani ibadah umrah sejak awal Oktober tahun lalu.
Keberhasilan itu merujuk pada prosedur 'umrah yang aman' yang dikampanyekan Kerajaan, seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (18/9/2021). Kementerian juga mengatakan ada lebih dari 12 ribu visa yang telah dikeluarkan sejak Kerajaan membuka akses masuk bagi peziarah mancanegara pada 10 Agustus.
Kementerian mengatakan terus melakukan segala upaya untuk melindungi kesehatan dan keselamatan jamaah, dan mendesak semua orang untuk mengikuti semua instruksi dan mematuhi langkah-langkah pencegahan yang dirancang untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdulfattah bin Sulaiman Mashat, mengatakan kapasitas saat ini adalah 70.000 jamaah per hari, dan terdapat 3,5 juta peziarah per bulan.
Dia menambahkan vaksinasi penuh merupakan prasyarat untuk pemberian izin kepada jamaah umrah dan jamaah lainnya yang ingin mengunjungi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Baca Juga: Catat! Umrah Tanpa Izin Kena Denda Rp38 Juta
Izin dikeluarkan melalui aplikasi Tawakkalna. Otoritas kesehatan di Kerajaan telah menyetujui penggunaan vaksin untuk semua orang di atas usia 12 tahun.
"Sejak dibuka kembali pada 10 Agustus sistem prosedur umrah, kontrol, dan persyaratan untuk kedatangan jamaah, termasuk sertifikat yang diakui yang mengonfirmasi imunisasi dengan vaksin yang disetujui, telah disiapkan dalam koordinasi dengan semua otoritas terkait untuk memastikan keselamatan semua jamaah," kata Sulaiman Mashat.
Pihak berwenang Saudi mengatakan mereka terus memperbarui daftar negara dari mana jamaah dapat memasuki Kerajaan, berdasarkan perkembangan pandemi dan indikator kesehatan, dan menteri mengatakan jumlah yang datang dari negara lain terus meningkat.
Pengunjung internasional disarankan untuk mendaftarkan status vaksinasi mereka di platform Muqeem 72 jam sebelum bepergian ke Kerajaan. Jamaah haji juga dapat menerima bantuan dari pusat pelayanan haji dan umrah.