Nusantaratv.com - Di tengah dinamika politik yang terus berkembang, pemuda Indonesia semakin menyadari pentingnya pemahaman yang mendalam tentang politik dan kenegaraan.
Menyikapi tantangan ini, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda melalui Asisten Deputi Wawasan Pemuda menggelar program "Muda Memilih: Santri Ngaji Politik".
Program ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan pemuda dalam bidang politik, khususnya para santri muda, dalam rangka penguatan internalisasi pemahaman politik yang damai dan menjaga keharmonisan integrasi bangsa, terutama pasca pemilihan presiden dan wakilnya serta menyongsong Pemilukada 2024.
Program ini juga dirancang khusus untuk mengedukasi pemuda, terutama santri dan mahasiswa, mengenai isu-isu politik yang relevan dan mendasar.
Serangkaian kegiatan seperti talk show dan forum diskusi, diharapkan peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang politik serta pentingnya peran mereka dalam proses politik di Indonesia.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kemenpora RI, Niam Sholeh menyampaikan, "Politik kebangsaan kita memberikan kelonggaran pada perangkat digitalisasi sehingga jarak dalam silaturahmi komunikasi tidak menjadi hambatan. Politik kebudayaan dan sosial juga turut berperan penting dalam membangun keharmonisan," kata Niam, Jumat (22/3/2024).
"Santri memiliki peran strategis dalam mengisi ruang politik, baik sebagai subjek maupun objek. Penting bagi mereka untuk memahami politik praktik sebagai bagian dari perjuangan untuk membangun bangsa," sambungnya.
Dalam agenda pelaksanaannya, "Santri Ngaji Politik #1 dan #2" digelar pada tanggal 15 dan 22 Maret 2024 dengan tema "Politik Sarungan: Peran Pemuda Dalam Integrasi Bangsa Pasca Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024".
Rencananya, acara "Santri Ngaji Politik #3" dengan tema yang sama akan diselenggarakan di Jawa Timur pada bulan April 2024. Diperkirakan 900 peserta dari berbagai unsur pemuda, termasuk santri pondok pesantren, organisasi pemuda, dan mahasiswa, akan turut serta.
Untuk memastikan akses bagi peserta dari berbagai wilayah, acara akan disiarkan secara daring melalui platform media sosial Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda.
Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag., Rektor UIN Walisongo Semarang pun menyoroti peran Islam dalam politik. Menurutnya, santri juga wajib melek politik.
"Santri harus melek politik agar mampu meminimalisir pengaruh sepihak dan memperjuangkan kepentingan umat secara lebih efektif. Islam memiliki corak politiknya sendiri, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun bangsa," ujarnya.
Penyelenggaraan kegiatan ini melibatkan Asisten Deputi Wawasan Pemuda bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum, Pemerintah Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota, Pesantren, Universitas, serta berbagai stakeholder lain yang mendukung pemberdayaan pemuda.
Edi Nurinda, Asisten Deputi Wawasan Pemuda, berharap, "Program ini tidak hanya memberikan pencerahan kepada generasi muda, tetapi juga menghasilkan kontribusi yang nyata dalam pembangunan bangsa."
Dengan demikian, Program "Muda Memilih: Santri Ngaji Politik" menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, di mana pemuda diharapkan menjadi pionir pembangunan melalui partisipasi aktif dan pemahaman yang mendalam tentang politik dan kenegaraan.
Turut hadir dalam acara ini baik yang offline maupun yang melalui online, diantaranya Rektor UIN Walisongo, Prof.Dr. H. Nizar, M.Ag, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kemenpora RI, Niam Sholeh, Asdep wawasan pemuda, Drs. Edi Nurinda Susila, M.Si, Ketua Dema UIN Walisongo Semarang, Bagas Adi Putra berserta jajaran pejabat dan Dekan UIN Walisongo Semarang serta Kemenpora.
Selain itu, turut hadir sebagai narasumber Anggota DPRD Prov Jawa Tengah, Hj. TAZKIYYATUL mutmainnah, M.Kes dan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat LP2M UIN Walisongo Semarang, Dr.Mukhamad Rikza, M.Si.