Nusantaratv.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Mengajar kembali diselenggarakan dengan menyasar murid sekolah dasar di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, setelah sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.
Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat, Devi Sonya Adrince, di Mataram, Rabu mengaku turut serta berpartisipasi sebagai relawan Kemenkeu Mengajar di sejumlah SD dan SMP di Pulau Lombok.
"Pada 2022 ini merupakan keempat kalinya Kemenkeu Mengajar hadir menyapa siswa-siswi di Pulau Lombok," katanya.
Kemenkeu Mengajar merupakan kegiatan sehari mengajar yang diinisiasi oleh pegawai-pegawai di lingkup Kemenkeu dalam rangka memberikan inspirasi kepada para siswa mengenai profesi yang ada di kementerian itu dan juga pengenalan terhadap keuangan negara.
Menurut Devi, program Kemenkeu Mengajar agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana kegiatan mengajar sehari yang dilakukan oleh relawan-relawan dari berbagai unit vertikal di Kemenkeu, hanya diberikan kepada siswa-siswi SD.
Namun pada 2022, Kemenkeu Mengajar di Pulau Lombok juga menyasar siswa-siswi SMP.
Ia menambahkan jika dalam Kemenkeu Mengajar sebelumnya sekolah tujuan merupakan sekolah yang ditunjuk langsung berdasarkan pertimbangan dari panitia, kali ini panitia memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengajukan diri menjadi sekolah tujuan Kemenkeu Mengajar.
"Ada empat sekolah yang menjadi tujuan para relawan kali ini, antara lain SMP Negeri 2 Mataram, SD Negeri 7 Mataram, Madrasah Ibtidaiyah Pogem Petiwung, Kuta Mandalika, dan juga SD Negeri 1 Kuta di Kabupaten Lombok Tengah," ujarnya.
Ia menyebutkan dalam Kemenkeu Mengajar Lombok 2022, sebanyak 56 orang relawan dan panitia serta sebanyak 356 murid turut ikut serta menyemarakkan kegiatan.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat, juga turut berpartisipasi dalam kepanitiaan baik pusat maupun daerah.
Devi mengatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan non-APBN yang pendanaannya murni berasal dari kesukarelaan para relawan yang terlibat di dalamnya.
Meskipun harus mengeluarkan dana pribadi dalam pelaksanaannya, tidak sedikit relawan yang jauh-jauh datang dari berbagai daerah untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan tersebut.
"Semoga apa yang dilakukan para relawan bisa mendatangkan manfaat yang besar baik bagi sekolah-sekolah yang dikunjungi, murid-murid maupun bagi para relawan itu sendiri. Karena saat kita berusaha untuk memberi kebaikan kepada orang lain, sesungguhnya saat itu pula kita sedang mendapatkan kebaikan untuk diri kita sendiri," ucap Devi.
Sementara itu, Enggar, salah satu guru di SMP Negeri 2 Mataram mengatakan program Kemenkeu Mengajar sangat bagus dan diharapkan dapat memotivasi para siswa untuk bisa kembali semangat mengejar cita-cita yang tinggi dan tahu bagaimana konsep dasar keuangan negara.
Hal itu juga sangat penting, karena menurutnya, semenjak adanya sekolah daring (online), murid-murid menjadi seperti kurang termotivasi dan guru pun merasa agak kesulitan dalam membangkitkan semangat mereka.
"Baru kali ini kami menerima tamu dari Kemenkeu Mengajar. Sebelumnya tidak pernah sama sekali," tutur Enggar.(Ant)