Keluhan Penjual Hewan Kurban Jelang Idul Adha, Pembeli Minta Sertifikat Sehat PMK

Nusantaratv.com - 02 Juli 2022

Ilustrasi penjual hewan kurban/ist
Ilustrasi penjual hewan kurban/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini menyerang hewan ternak terutama sapi di berbagai daerah di Indonesia menimbulkan dampak yang cukup berat bagi pedagang hewan kurban. Para calon pembeli hewan kurban meminta kelengkapan sertifikasi kesehatan sapi yang mereka jual menjelang hari raya Iduladha 1443 H, 10 Juli mendatang.

Hal itu dialami oleh para pedagang hewan kurban di  Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ada pengaruh virus PMK, karena pembeli mencari surat kesehatan. Tapi dari dinas sudah memeriksa hewan ternak kami," kata salah satu pedagang hewan kurban, Haji Kalu, Sabtu (2/7/2022).

Terkait harga jual hewan kurbang tahun ini, kata Haji Kalu, harganya berkisar antara Rp 11 juta hingga 25 juta. Haji Kalu mengaku harga itu ada kenaikan walaupun tidak begitu besar dengan tahun lalu, meski saat ini ada virus PMK.

"Hewan kurban tahun ini sama dijual tahun kemarin, harganya naik sedikit kisaran Rp 11, Rp 12 dan Rp 20 juta hingga Rp 25 juta kalau yang besar-besar," ungkapnya.

Meski sedang terjadi wabah PMK, menurut Haji Kalu hal itu tidak terlalu mempengaruhi penjualan hewan kurban dengan tahun sebelumnya.

"Penjualan sapi tahun ini hampir sama dengan tahun lalu. Tapi kita berharap ada peningkatan penjualan, karena waktu Iduladha masih lama," ujarnya.

Baca juga: Teliti Sebelum Beli Hewan Kurban, Begini Ciri Fisik Hewan Terjangkit PMK

Ia mengaku telah menjual ratusan hewan kurban. Bahkan, kata Haji Kalu penjualan sapi kurban ini akan meningkat mendekati hari Iduladha nantinya.

"Saya sudah laku 100 ekor, tapi masih bisa lebih, kan waktunya masih lama Iduladha," katanya.

Sebelumnya, ratusan hewan kurban yang berada di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjalani pemeriksaan dari Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar untuk mengecek PMK.

Petugas memeriksa kondisi hewan ternak dengan memeriksa mulut, gigi, gusi dan kuku serta mengambil sampel darah yang akan diperiksa di laboratorium kesehatan hewan.

"Kita lakukan pemeriksaan secara fisik pada hewan, tapi kita sudah lihat sebelum dipotong kita sudah periksa giginya, kondisi kulitnya, kondisi kaki dan matanya dan sudah diambil sampel darahnya," kata Kepala DP2 Makassar, Evi Apriliaty, mengutip CNNIndonesiacom.

Pengambilan sampel darah hewan ternak tersebut, jelas Evi untuk memeriksa penyakit-penyakit yang ada di dalam tubuh hewan, termasuk penyakit PMK yang sementara ini masih mewabah di beberapa daerah di Indonesia.


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close