Nusantaratv.com - Kecepatan mobil Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, diperkirakan cukup tinggi. Mobil itu melaju diduga di atas 100 km/jam, sebelum akhirnya ditabrak bus Primajasa lantaran masuk ke arah berlawanan dari jalur contra flow arah Cikampek. Hal ini diungkap kepolisian.
"Hasil olah TKP di lapangan ini diduga kecepatan dari Gran Max itu melebihi 100 (km/jam), diduga ya, itu hasil teknologi kita diduga," ujar Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan, di Command Center KM 29 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (9/4/2024).
Selain itu, berdasarkan hasil olah TKP, tak ditemukan adanya pengereman. Menurut Aan, kecepatan lebih dari 100 km/jam itu diperkirakan membuat mobil oleng.
Akibatnya kendaraan masuk ke jalur normal atau berlawanan arah ke arah Jakarta, sehingga terhantam bus dan mengakibatkan kecelakaan beruntun.
"Di sana (TKP), tidak ada jejak rem Gran Max, itu tidak ada jejak rem. Artinya dia dengan kecepatan segitu, dia oleng ke kanan ya, artinya tdak ada upaya untuk mengerem. Jadi dari jejak itu kita bisa lihat," tutur Aan.
Walau begitu, kata Aan, pihaknya masih menunggu hasil dari traffic accident analysis (TAA) yang sedang berproses. Aan berharap hasil TAA akan keluar dalam dua hari ke depan.
Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di KM 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta, Senin (8/4/2024) pagi. Kecelakaan melibatkan mobil Gran Max, Daihatsu Terios dan bus Primajasa. Sebanyak 12 orang tewas akibat kecelakaan ini, yang seluruhnya merupakan penumpang Gran Max. Seluruh korban tewas terbakar di dalam mobil.