Nusantaratv.com - Polisi masih terus menyelidiki penyebab kecelakaan maut di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 12 orang. Polisi menduga mobil Gran Max mengangkut penumpang melebihi kapasitas jadi salah satu penyebab kecelakaan itu.
"Dilihat dari korban yang ada melebihi kapasitas kendaraan," ujar Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan, Selasa (9/4/2024).
Dia menjelaskan, kelebihan kapasitas mobil Gran Max membuat keseimbangan kendaraan terganggu. Walau demikian, Aan menegaskan proses investigasi masih terus berlangsung. Upaya ini dilakukan melibatkan para saksi dan ahli.
"Itu juga bisa mempengaruhi keseimbangan kendaraan. Tapi semua itu sedang kita proses, karena kan tidak hanya dari olah TKP olah kendaraan yang rusak, juga kemudian penyidikan para saksi keterangan ahli akan dibutuhkan," jelas Aan.
"Sehingga nanti keputusannya untuk menentukan seseorang menjadi tersangka. Kemudian apa penyebab kecelakaan ini kita butuhkan dari ahli dari teknologi kita, olah TKP, ada semuanya," sambungnya.
Selain kapasitas berlebih, polisi juga menduga kecepatan mobil Gran Max di atas 100 km/jam saat terjadinya kecelakaan. Di lokasi, juga tak ditemukan jejak pengereman.
"Hasil olah TKP di lapangan ini diduga kecepatan dari GranMax itu melebihi 100 (Km/jam), diduga ya, itu hasil teknologi kita diduga, dan di sana tidak ada jejak rem GranMax itu tidak ada jejak rem," tandas Aan.
Diketahui, kecelakaan yang melibatkan mobil Gran Max, Daihatsu Terios dan bus Primajasa itu, terjadi setelah Gran Max tiba-tiba masuk ke jalur normal Tol Jakarta-Cikampek B atau arah Jakarta. Akibatnya, mobil Gran Max yang sebelumnya berada di jalur contra flow arah Cikampek, dihantam bus Primajasa. Bus Primajasa yang berusaha menghindari tabrakan, membuat kecelakaan beruntun. Mobil Terios di belakang menabrak bagian belakang bus, setelah sopir bus membanting setir ke kiri.
Akibat dari tabrakan itu mobil Gran Max dan Terios terbakar. Sebanyak 12 orang yang merupakan penumpang Gran Max tewas.