Kecelakaan Kapal di NTT: 2 Orang Meninggal, Satu Penumpang Dinyatakan Hilang

Nusantaratv.com - 07 September 2022

Sempat hilang kontak, sebuah kapal nelayan yang berisi enam orang penumpang ditemukan diperairan laut Sawu Provinsi NTT. Foto (Istimewa)
Sempat hilang kontak, sebuah kapal nelayan yang berisi enam orang penumpang ditemukan diperairan laut Sawu Provinsi NTT. Foto (Istimewa)

Penulis: Gabrin | Editor: Supriyanto

Nusantaratv.com - Sempat hilang kontak, sebuah kapal nelayan yang berisi enam orang penumpang ditemukan diperairan laut Sawu Provinsi NTT.

Dari keenam orang penumpang di kapal tanpa nama tersebut, dua orang meninggal dunia dan tiga orang masih dirawat di Puskesmas Mangli serta satu orang hilang

Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Ariasandy ketika dikonfirmasi media menjelaskan, pada Minggu (4/9) anggota Polsek Pahunga lodu Kabupaten Sumba Timut mendapat laporan bahwa dari masyarakat bahwa telah ditemukan kapal nelayan yang terdampar di perairan pantai Benda Desa Kaliuda Kecamatan Pahunga Lodu.

Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya langsung menuju TKP bersama masyarakat mengevakuasi lima orang yang berada di atas kapal tersebut untuk mendapat perawatan medis di puskesmas Mangili.

" Dua orang  penumpang meninggal dunia dan saat ini berada dikamar jenasah menunggu pihak keluarga untuk dibawah pulang ke kabupaten TTU" ujar Ariasandy Rabu (7/8/2022).

Dijelaskan Ariasandy,  kapal nelayan tersebut mengalami masalah teknis berupa kerusakan mesin sehingga terdampar sebanyak dua kali.

"Kapal tersebut berlayar dari perairan wini mengalami kebocoran di mesin sehingga terdampar di perairan Amfoang Utara Kabupaten Kupang. Setelah diperbaiki hendak kembali ke TTU namun mengalami patah As Kemudi sehingga terdapar selama delapan hari saat melakukan pelayaran lanjutan dari Amfoang ke TTU" jelasnya.

Peristiwa terdamparnya kapal tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu orang dinyatakan hilang akibat meloncat dari kapal saat di perairan Sawu.

"Kedua korban yang meninggal tersebut diduga mengalami dehidrasi dan kelaparan setelah hanyut delapan hari. Hal ini diperkuat dengan keterangan saksi yang mangatakan bahwa selama hanyut di tengah perairan para penumpang tidak memiliki bekal dan terpaksa memakan pasta gigi dan kertas bekas yang ada di kapal" tambahnya.

Untuk diketahui, kapal nelayan jenis lampara berwarna putih dengan kapasitas mesin 10-30 GT ini bertolak dari pelabuhan Wini Kabupaten TTU pada tanggal 26 Agustus 2022 menuju pelabuhan Tenau Kupang dengan membawa ABK sebanyak enam orang. 

Enam orang warga Kilometer 7 Sasi, Kefamenanu, TTU masing-masing, Pelipus Tumbas (57), Nando Sakunab (20), Beny Bana (37), Oni Kase (54), Om Andi (54) korban hilang, dan Regi Eko (29) yang saat diitemukan telah meninggal dunia. 

Pada Sabtu tanggal 27 Agustus kapal tersebut terdampar di pantai Afoan dekat dermaga Fery Desa Afoan Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang karena mengalami kebocoran mesin (oli mesin bocor). 

Mereka pun menghungi keluarga untuk memperbaiki dan kembali ke Kefamenanu TTU. Namun naas, kapal tersebut mengalami patah As Kemudi di perairan Naikliu Kabupaten Kupang. Mereka sempat menghubungi keluarga dan meminta pertolongan kepada KPP Kupang.

Atas laporan tersebut, Basarnas Kupang KN Sar Antareja melakukan pencarian namun tidak ditemukan dan akhirnya terdampar di perairan diperairan Pantai Benda Kabupaten Sumba Timur.

"Bahwa situasi dan kondisi cuaca di NTT yang masih dilanda angin kencang gelombang tinggi berpotensi mengakibatkan  kejadian serupa maka kami minta kepada masyarakat/nelayan agar selalu memperhatikan dahulu sebelum berlayar" pungkas Ariasandy.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close