Kecam Pembakaran Al-Qur'an, Tujuh Pengunjuk Rasa Terluka dalam Demo Anti-Swedia di Bagdad

Nusantaratv.com - Sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa di kedutaan Swedia di Bagdad, Irak. Mereka mengecam aksi politisi ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark yang melakukan pembakaran Al-Qur'an.

Aksi protes yang berlangsung pada Senin (23/1/2023) itu berakhir ricuh. Seorang polisi dan tujuh pengunjuk rasa mengalami luka-luka. 

Dikutip dari AFP, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di depan kedutaan sambil membawa spanduk menentang aksi politisi sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan yang membakar salinan Al-Qur'an di depan Kedutaan Turki di ibukota Swedia.

Polisi Irak pada Senin (23/1/2023) menghadapi lebih dari 400 pengunjuk rasa di luar kedutaan. Mereka datang berbondong-bondong dan begitu dekat dengan gedung. Hal itu dikatakan seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Irak, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Selama aksi unjuk rasa yang diselenggarakan oleh kelompok pro-Iran, pengunjuk rasa meneriakkan, "Tidak untuk Swedia, ya untuk Al-Qur'an".  Kericuhan tak dapat dihindarkan saat polisi mendorong mundur para demonstran.

"Para pengunjuk rasa melemparkan batu dan polisi menggunakan pentungan mereka," kata pejabat itu. Dia menyebutkan tujuh pengunjuk rasa dan seorang polisi terluka.

Banyak negara Muslim mengatakan mereka marah dengan pembakaran Al-Qur'an, yang dikecam oleh Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson sebagai sesuatu yang sangat tidak sopan.

Tindakan Paludan di Stockholm telah meningkatkan ketegangan dengan Turki saat Swedia berusaha memperoleh dukungan Ankara untuk bergabung dengan NATO.