Kasus PMK di Kabupaten Lombok Barat Tersisa 0,02 Persen, Berikut Rinciannya

Nusantaratv.com - 04 Agustus 2022

Penyekatan Mobil Angkut Ternak di Kabupaten Lombok Barat dalam rangka mencegah terjadi penyebaran PMK pada hewan. Foto (Istimewa)
Penyekatan Mobil Angkut Ternak di Kabupaten Lombok Barat dalam rangka mencegah terjadi penyebaran PMK pada hewan. Foto (Istimewa)

Penulis: Gabrin | Editor: Supriyanto

Nusantaratv.com - Kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus melandai seiring tidak adanya penambahan jumlah kasus baru selama beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data per Rabu (3/8/2022) angka kesembuhan meningkat signifikan, dimana jumlah hewan ternak yang sakit di Lombok Barat hanya menyisakan 57 ekor atau 0,02 persen dari keseluruhan jumlah populasi hewan ternak yang ada di Lombok Barat.

Kabag Ops Polres Lombok Barat, Kompol Dhafid Shiddiq mengatakan melalui Operasi Aman Nusa II Rinjani Tahun 2022 ini pihaknya berupaya keras mewujudkan Lombok Barat Zero PMK.

“Dalam Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kab. Lombok Barat, kita berharap agar Lombok Barat sesegera mungkin mencapai Zero PMK,” ungkapnya.

Kompol Dhafid menjelaskan, tidak ada peningkatan kasus hewan ternak yang terjangkit wabah PMK dari beberapa hari sebelumnya.

“Untuk hewan ternak yang sembuh meningkat sebanyak 44 ekor dari hari sebelumnya, sedangakn hewan terjangkit yang mati dan potong paksa tidak ada atau nihil,” ujarnya.

Namun demikian, pihaknya tidak akan menurunkan upaya-upaya pencegahan dalam menghambat dan mencegah penyebaran virus PMK ini.

“Penyemprotan di kandang-kandang warga secara menyeluruh tetap melakukannya, demikian juga dengan kegiatan penyekatan pada pintu-pintu masuk dan keluar hewan di Pelabuhan. Seperti di Pelabuhan Lembar dan Gilimas, guna mencegah penyebaran wabah agar tidak semakin meluas,” terangnya.

Saat ini terdapat tujuh Kecamatan yang saat ini masuk zona hijau atau nol kasus PMK diantaranya: Kecamatan Gerung, Kecamatan Labuapi. Ada juga Kecamatan Kuripan, Kecamatan Kediri, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Batulayar.

“Hal ini menunjukan bahwa wabah ini jika ditangani dengan cepat dan tepat, maka perkembangannya akan dapat segera teratasi,” katanya.

Dhafid menjelaskan, pada hari ini Kamis (4/8/2022) akan dilakukan pendistribusian Vaksin PMK dari Dinas Perternak Prov. NTB dengan jumlah 3500 Dosisi (35 botol).

“Langsung akan mendistribusikannya ke masing masing Wilayah UPT Keswan, dengan rincian Wilayah Utara 1000 Dosis, Wilayah tengah 300 Dosis, dan Wilayah selatan 2200 Dosis,” imbuhnya.

Dhafid menjelaskan, berdasarkan data pada (2/8/2022), total hewan ternak terjangkit sebanyak 16.588 ekor atau 7,36 persen tidak ada penurunan dan peningkatan. Kemudian Hewan ternak yang masih sakit sebanyak 57 ekor 0,02 persen penurunan, Hewan ternak yang sembuh sebanyak 16.510 ekor 7,33 persen peningkatan

Sedangkan yang mati dan potong paksa tidak ada penambahan, yakni, mati sebanyak 14 ekor 0,02 persen dan potong paksa sebanyak 7 ekor 0,004 persen.

“Untuk Vaksinisasi total target 8.700 di wilayah Lombok Barat dan data manual ternak yang sudah tervaksinasi sampai saat ini sebesar 6.343,” imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close