Kapolres Tawari Adik Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi Polisi

Nusantaratv.com - 06 Oktober 2022

Tragedi Kanjuruhan. (Net)
Tragedi Kanjuruhan. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

​​​​​​Nusantaratv.com - Muhammad Irsyad Aljuned (17) jadi satu di antara 131 korban tewas tragedi Kanjuruhan. Rumah duka Aremania yang berada di Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Ngusikan, Jombang itu berulang kali didatangi orang yang ingin bertakziah beberapa hari ini. Salah satu pelayat ialah pihak kepolisian yang dipimpin Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat.

Dalam kunjungannya, Nurhidayat menyampaikan pesan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta kepada kedua orang tua Irsyad, yakni Mochammad Arif Junaedi (48) dan Kesi Ernawati (48). Tidak lupa pula, ia menyampaikan pesan apabila adik dari almarhum Irsyad itu bersedia menjadi polisi.

Adik korban yaitu Achmad Yazid Novel Al Bastommy (15) saat ini masih duduk di bangku SMP.

"Pak Kapolri menyampaikan memang yang diutamakan adalah untuk pendaftaran yang tahun ini. Karena adik almarhum masih kelas 3 SMP, ini menjadi bahan pertimbangan Polda. Nanti akan kami sampaikan informasi (keputusan Polda) kepada pihak keluarga," ujar Nurhidayat kepada wartawan di rumah duka, Rabu (5/10/2022).

Selain itu dalam kunjungannya tersebut, Nurhidayat memberikan santunan uang tunai dan sembako kepada keluarga korban. Kepada wartawan, dia mengatakan keluarga korban telah menerima kehilangan Irsyad sebagai sebuah musibah yang menjadi takdir.

"Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda mengucapkan duka yang mendalam dan juga empati terhadap keluarga atas musibah yang tidak diharapkan semua pihak. Kami juga berusaha menguatkan bahwa musibah atau peristiwa ini merupakan ketetapan. Alhamdulillah beliau juga sudah menyadari bahwa ini sudah menjadi takdir," kata Nurhidayat.

Sementara itu saat ditanyakan terkait tawaran adik korban masuk kepolisian, ayah dari almarhum Irsyad mengaku sudah diberikan arahan-arahan terkait oleh Kapolres Jombang dalam kunjungannya itu.

"Untuk tawaran kami sudah diberikan arahan, mudah-mudahan saya bisa menyiapkan semampu mungkin dan kami ke depannya cuma mematuhi saja," katanya, mengutip CNNIndonesia.com.

Sebelumnya, Kapolri juga menawarkan kepada salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan untuk menjadi polisi. Itu disampaikan Listyo kala bertakziah bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Menpora Zainudin Amali, dan Ketua Umum PSSI Irjen Pol (Purn.) M Iriawan ke rumah salah satu korban Tragedi Kanjuruhan, Malang, Senin (3/10/2022). 

"Kalau kamu masuk polisi mau enggak?" tanya Listyo kepada salah satu anak di rumah keluarga korban tersebut.

Listyo pun berjanji untuk mengusut tuntas kasus yang menewaskan ratusan orang itu, sesuai perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Karena itu, polisi akan melakukan pengumpulan data, fakta, dan rekaman CCTV di tempat kejadian perkara atau stadion.

"Yang jelas kami serius dan usut tuntas tentunya. Kedepan terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan yang akan didiskusikan, akan menjadi acuan dalam proses pengamanan," katanya.

Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam lalu usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3.

Aparat gabungan membuyarkan suporter Arema yang masuk ke lapangan, termasuk pula dengan menembakkan gas air mata. Berdasarkan kesaksian dan juga video-video yang beredar, gas air mata itu ditembakkan pula oleh polisi ke arah tribun penonton. Hal itu kemudian memicu kepanikan suporter sehingga berdesakan keluar lewat pintu yang terbatas.

Banyak kemudian yang terluka hingga tewas karena sesak napas dan terinjak-injak dalam proses berdesak-desakan menghindari perihnya gas air mata itu. Per Rabu (5/10/2022) pagi, Polri mengumumkan ada 131 orang tewas akibat peristiwa tersebut.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])