Kapolda Metro: Tak Ada Anggota TNI Terlibat Kasus Senpi Ilegal

Nusantaratv.com - 21 Agustus 2023

Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Polda Metro Jaya dengan Puspom TNI Angkatan Darat (AD) membongkar kasus peredaran senjata api ilegal yang memalsukan identitas kartu anggota TNI AD serta Kementerian Pertahanan (Kemhan). Polda Metro Jaya memastikan tak ada anggota TNI yang terlibat dalam kasus itu.

"Sampai saat ini tidak ada keterlibatan anggota TNI," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/8/2023).

Ia mengatakan, apabila nanti kemudian ditemukan adanya keterlibatan oknum maka hal tersebut akan ditindaklanjuti oleh Puspomad. Meski begitu, ia memastikan tak ada keterlibatan oknum TNI di kasus ini.

"Rekan-rekan kita yang hadir saat ini menyatakan tidak ada yang terlibat," kata dia.

Karyoto menuturkan, peredaran senjata api ilegal ini sangat berbahaya, terutama jika senjata tersebut jatuh kepada masyarakat atau pun ke tangan pelaku kejahatan.

"Sebagai contoh kalau dia emosi sedikit kemudian menodongkan, dia lalai, menembak pasti akan menimbulkan korban jiwa," kata dia.

Atas itu, Karyoto mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi ke pihak kepolisian jika ditemukan adanya masyarakat sipil yang memegang senjata api.

"Pada kesempatan ini kami mengimbau kepada masyarakat bila mengetahui ada orang yang bergaya-gaya seperti koboi jalanan, masyarakat banyak membantu memvideokan meng-capture muka itu sangat penting sekali karena sekarang eranya digital," katanya.

Masyarakat diminta menjadi 'detektif' dengan melaporkan koboi jalanan.

"Kami mohon kepada rekan-rekan media untuk mengedukasi masyarakat untuk menjadi 'detektif', ada hal-hal seperti itu, kalau ada mobil paling tidak nomor polisinya dishoot paling tidak," jelas dia.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Puspomad menyita sebanyak 44 pucuk senjata terkait peredaran senjata api ilegal yang memakai identitas palsu. Dari 44 senjata tersebut, 24 di antaranya merupakan senjata api pabrikan.

Sitaan senjata ini disampaikan langsung oleh Kabid Balmetfor Mabes Polri Kombes Ari Kurniawan Jati. Dia menyebut sampai saat ini sudah menerima 44 pucuk senjata sitaan dengan 1.138 butir peluru.

"Barbuk senjata yang sudah kami terima, namun ini masih berlanjut, faktanya masih nambah senjatanya. Yang bisa kami jelaskan untuk senjata yang kami terima ada 44 pucuk senjata, dengan peluru 1.138 butir," ujar Ari saat konferensi pers bersama Puspomad, Senin (21/8/2023).

Berikut rincian senjata yang berhasil diamankan petugas:

- 24 senjata api pabrikan
- 12 senjata api rakitan
- 3 air gun
- 2 airsoft gun
- 3 senjata angin PCP

"Dengan total keseluruhan ada 44 pucuk, di luar dari 25 pucuk karena ini masih pengembangan," ucapnya.

Ari menjelaskan ke-44 senjata tersebut menggunakan peluru yang berbeda-beda. Peluru yang digunakan yakni 9 mm, 32 mm, dan peluru jenis kaliber 22 LR.

"Dari senpi yang diperiksa ada yang 9 mm pabrikannya ada 13 pucuk dan rakitan ada 2. Yang 32 mili ada 2 senjata pabrikan dan 10 senjata rakitan, dan yang 22 LR ada 9 pabrikan," kata dia.

Kasus ini sendiri terungkap atas kerja sama Polda Metro Jaya dan Puspom TNI AD yang dilakukan sejak 18 Juni. Dalam praktiknya pelaku memalsukan identitas kartu anggota TNI AD dan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close