Kapoksahli: Kegiatan bela negara bagi mahasiswa sangat diperlukan

Nusantaratv.com - 12 November 2022

Kapoksahli Pangdam XIII/Merdeka Brigjen TNI  Theodorus Kawatu saat memberikan kuliah umum. ANTARA/JO-Pendamn XIII Merdeka (1)
Kapoksahli Pangdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Theodorus Kawatu saat memberikan kuliah umum. ANTARA/JO-Pendamn XIII Merdeka (1)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Kapoksahli Pangdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Theodorus Kawatu mengatakan kegiatan bela negara bagi mahasiswa sangat diperlukan guna mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat.

"Perlu ditanamkan kesadaran bela negara agar dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme untuk pembinaan karakter, penguatan revolusi mental," kata Kapoksahli Theodorus Kawatu, mewakili Pangdam XIII/Merdeka saat memberikan kuliah umum bela negara kepada mahasiswa, di Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat

Pada saat itu, Kapoksahli memberikan materi “Peran mahasiswa sebagai aset bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI”.

Kapoksahli mengatakan seiring dengan perkembangan zaman, suatu negara akan semakin sulit untuk melindungi negaranya dari ancaman yang akan datang.

Di arus globalisasi dan modernisasi banyak mengakibatkan dampak yang negatif dalam perkembangannya, baik pemerintahan, instansi, ekonomi, sosial, budaya serta pendidikan terutama mahasiswa di lingkungan kampus.

"Oleh karena itu, disini peran mahasiswa dalam membangun karakter memiliki rasa nasionalisme yang kuat untuk melindungi dan membela negaranya dari ancaman tersebut," katanya.

Kapoksahli juga mengatakan di era modernisasi merupakan pola perubahan tradisional menjadi modern, untuk mendapatkan cara praktis dan efisien yang berkaitan dengan perkembangan dan peradaban dari waktu ke waktu. oleh sebab itu

Kapoksahli menegaskan di era jaman modernisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkembang khususnya media sosial yang berdampak positif dan negatif. Jangan sampai generasi muda sekarang salah langka dalam penggunaan media sosial, sebagai contoh, penipuan, pelecehan, pornografi, dan ujaran kebencian.

Kegiatan yang dilaksanakan di Bukit Doa Mahawu Tomohon tersebut diikuti sekitar 250 mahasiswa di antaranya Asosiasi Perguruan tinggi Katolik se-Indonesia (APTKI), Universitas Atma Jaya Makassar, Universitas Sanata Jaya Yogyakarta, Universitas Parahyangan Bandung, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas Widya Mandira Kupang.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close