Kapal Motor Bantuan DKP NTT Tenggelam di Perairan Tanjung Bunga, Flores Timur

Nusantaratv.com - 28 Februari 2022

Ilustrasi Kapal Tenggelam. (AFP/ Pedro Pardo)
Ilustrasi Kapal Tenggelam. (AFP/ Pedro Pardo)

Penulis: Supriyanto | Editor: Supriyanto

Nusantaratv.com - Motor bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk Kabupaten Sikka tenggelam di perairan sekitar Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, Sabtu (26/2/2022).

Kapolres Flores Timur, AKBP I Gede Ngurah Joni melalui Wakapolres, Kompol Jance Seran mengatakan, dari sembilan Anak Buah Kapal, satu diantaranya yang  bernama Jon Menase Leki (36) asal Desa Munasely, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, hingga kini belum ditemukan. Sementara satu ABK bernama Kadir Abdulah yang sebelumnya dikabarkan hilang, telah ditemukan dalam keadaan selamat.

“Hingga kini satu ABK Kapal belum ditemukan. Sedangkan satu orang ABK yang sebelumnya dinyatakan hilang sudah berhasil ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Kompol Jance Seran, Minggu (27/2).

Jance menjelaskan, kapal tersebut merupakan bantuan dari Dinas Perikanan Provinsi NTT kepada galangan PT Putra Unggul, milik Haji Ismail Dean di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.


Terpisah, Edi Fernandez Dopong, salah satu ABK yang selamat menjelaskan, bersama delapan rekannya diperintahkan Haji Ismail untuk mengantar kapal bantuan Pemda Provinsi NTT ke Kabupaten Sikka, melalui Kabupaten Flores Timur.

“Ada tiga unit kapal 3 GT, 11 unit kapal 1 GT dan 6 unit perahu ketinting atau sampan kecil. Perjalanan dari Kupang ke Larantuka, masing-masing kapal 3 GT menarik atau pandu kapal 1 GT. Pada Selasa (22/2/2022) kami tiba di pelabuhan TPI Amagarapati Larantuka,” ungkapnya.

Edi Fernandez Dopong menjelaskan, pada Sabtu (26/2/2022) sekitar pukul 05.00 Wita, ia bersama rekannya hendak melanjutkan perjalan ke Kabupaten Sikka. Saat memasuki perairan Tanjung bunga, gelombang laut tinggi dan angin kencang menghantam kapal. Ia lalu memberitahukan rekan-rekannya kembali ke Larantuka.

“Sampai di pelabuhan Larantuka, ternyata masih ada dua rekan kami, Jon Menase dan Kadir Abdulah tak kunjung tiba. Karena gelombang tinggi, mereka tidak mendengar saat saya perintahkan untuk kembali ke Larantuka,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close