Nusantaratv.com - Kantor wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku mengimbau kepada seluruh warga Maluku untuk menggelar shalat khusuf atau shalat gerhana di hari bakal terjadinya gerhana bulan total pada 8 November 2022.
“Soal shalat gerhana itu sudah ada imbauan, kita sudah sampaikan untuk seluruh kabupaten/kota di Maluku,” kata Kepala Kanwil Kemenag Maluku, Yamin, di Ambon, Jumat.
Sementara itu, Kabid Bimas Islam Kemenag Maluku, M. Rusdi Latuconsina menyampaikan, shalat gerhana yang jatuh pada 13 Rabiul akhir 1444 Hijriah, ini disunahkan untuk umat Muslim agar melaksanakan shalat gerhana.
“Kita sudah sampaikan ke kepala Kemenag kabupaten/kota, dan Kepala KUA, untuk bersama para ulama, imam masjid, ormas Islam dan nanti juga disampaikan ke masing-masing masjid, dan masyarakat untuk melaksanakan shalat gerhana,” katanya.
Kata Rusdi, khusus di Maluku, gerhana totalnya akan jatuh pada pukul 19.16 WIT.
Biasanya, ia melanjutkan, shalat gerhana massal khusus di Ambon akan digelar di Masjid Raya Al-Fatah.
Ia menjelaskan, terkait dengan tata cara shalat gerhana ini, yakni, membaca niat, “aku niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Taala”.
Kemudian, takbiratul ihram, sebagaimana shalat biasa, membaca doa iftitah, lalu membaca Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surah yang lain sambil dikeraskan suaranya.
Setelah itu, dilanjutkan dengan rukuk, iktidal, setelah itidal tidak langsung sujud namun dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lain.
“Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama,” sebutnya.
Ia menambahkan, kemudian rukuk kembali, atau rukuk yang kedua, yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya. Selanjutnya iktidal, kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk.
“Lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali. Kemudian nanti bangkit kembali dari sujud, lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Hanya saja bacaan dan gerakannya lebih singkat dari yang pertama, lalu setelah itu salam,” terangnya.
Rusdi juga mengatakan, setelah shalat, akan disampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristigfar, dan bersedekah.
Menurutnya, gerhana bulan berdasarkan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, mengajarkan untuk menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT saat terjadinya gerhana matahari dan bulan.
“Karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azzab Allah,” ucapnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, menyampaikan fenomena gerhana bulan total dapat diamati masyarakat di Provinsi Maluku pada 8 November 2022.
Gerhana bulan total dapat teramati di Maluku yakni, wilayah Ambon, Namrole, Namlea, Tiakur, Piru, dan Masohi mulai melihat fase gerhana pada Fase U2 (gerhana total) yaitu mulai pukul 19.16.19 WIT, hingga fase P4 (gerhana penumbra berakhir) pukul 22.57.43 WIT.
Sedangkan untuk wilayah Bula, Saumlaki, Langgur, Tual, dan Dobo, dapat mulai terlihat pada fase U1 (Gerhana Sebagian Mulai) yaitu pukul 18.08.59 WIT hingga fase P4.
Gerhana Puncak terjadi pada pukul 19.59.11 WIT. Total durasi Gerhana Bulan Total 8 November 2022 akan berlangsung selama 1 Jam 25 Menit 44 detik.
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa ini diakibatkan dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan. Fenomena gerhana bulan total hanya terjadi saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.(Ant)