Kanopi Ajak Masyarakat Bengkulu Dukung Percepat Transisi Energi

Nusantaratv.com - 21 November 2022

Aksi teatrikal yang dilakukan oleh aktivis Kanopi HIjau Indonesia dan masyarakat Bengkulu guna mendukung pemerintah mempercepat transisi energi di Bengkulu, Senin (21/11/2022). FOTO ANTARA/Anggi Mayasari
Aksi teatrikal yang dilakukan oleh aktivis Kanopi HIjau Indonesia dan masyarakat Bengkulu guna mendukung pemerintah mempercepat transisi energi di Bengkulu, Senin (21/11/2022). FOTO ANTARA/Anggi Mayasari

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Organisasi gerakan lingkungan Kanopi Hijau Indonesia mengajak masyarakat Bengkulu mendukung pemerintah pusat untuk mempercepat transisi energi dari bahan bakar fosil, khususnya batu bara ke energi bersih dengan menggelar teaterikal.

"Kami meminta agar pemerintah pusat mempercepat transisi energi terbarukan di wilayah Indonesia," kata Ketua Yayasan Kanopi Hijau Indonesia, Ali Kanopi di Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu, Senin.
 
Selain itu, aksi tersebut juga mendorong percepatan energi bersih yang adil dan berkelanjutan sebagai penyelamat kehidupan dari dampak krisis iklim dunia.
 
Aksi tersebut, kata dia, merupakan rangkaian kerja yang dilakukan pihaknya untuk menyuarakan energi batu bara dapat membunuh masyarakat yang berdampak.
 
Di samping itu, juga sebagai tindak lanjut dari pertemuan negara G20 di Bali beberapa waktu lalu yang sepakat membahas percepatan transisi energi dan Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi dengan cara memensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) negara dengan menutup seluruh aktivitas pertambangan di Indonesia.
 
"Kita menyuarakan bagaimana buruknya aktivitas tambang yang ada di Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan, sekaligus menyuarakan bagaimana dampak PLTU Batubara tidak hanya ada di Teluk Sepang tapi juga ada di Sumatera Selatan," katanya.
 
Oleh karena itu, pihaknya ingin pemerintah untuk mempercepat menutup dan memensiunkan PLTU, meskipun pemerintah memiliki target paling lama tahun 2030.
 
Komitmen tersebut, katanya, harus terus dikawal oleh masyarakat dan publik secara keseluruhan.
 
"Kita khawatir ini akan berpindah dan dibajak oleh kelompok lain sebab solusi sudah dibuat oleh negara dan kita akan mengawalnya," demikian Ali Kanopi.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close