Nusantaratv.com - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyebut takkan asal pilih menteri kabinet jika menjadi presiden terpilih di Pilpres 2024. Prabowo mengaku telah mengingatkan kepada koalisi partai pendukungnya agar mengajukan utusan menteri yang berkompeten.
"Koalisi yang saya sampaikan, insyaallah kita dapat mandat, oke partai harus ada perwakilan, ada portofolio-portofolio, tapi Anda harus sampaikan, ajukan, the best and the brightest," ujar Prabowo saat menghadiri acara 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Prabowo menegaskan, ada standar yang tinggi bagi pihak yang kelak menjadi menteri di kabinetnya. Para calon menteri itu harus cerdas secara pemikiran dan karakter.
"The best is not only in the brain, (tapi juga) karakter. Dan harus punya pemikiran, wawasan terbaik. Itu konsensus yang kita bangun di Koalisi Indonesia Maju. Kita harus benar-benar mitigasi, kita teken, berantas praktik yang menuju pada wastage, kebocoran, dan ketidakefisiensi, yang sudah berkali-kali ditemukan Pak Jokowi," kata dia.
Prabowo lalu menyinggung ada pejabat di pemerintahan Jokowi yang membuang-buang anggaran stunting. Dia mengaku mengecek langsung ke lapangan terkait itu.
"Bahkan Pak Jokowi paling besar anggaran stunting di daerah kalau nggak salah Rp 10 M, 8 M untuk perjalanan dinas, rapat, simposium, hanya 2 M yang dipakai (untuk stunting). Ini kan kelewatan. Bikin baliho besar-besaran, 'membasmi stunting', 'berantas stunting'," jelas dia.
"Saya pernah hadir (di acaranya). Pejabat pusat beri nasihat stunting, makan harus bergizi, dia ajarin orang makan bergizi. Rakyat teriak, 'Pak makannya yang nggak ada'," jelas Prabowo.
Prabowo pun memastikan apabila terpilih jadi presiden, akan memilih menteri yang cepat bekerja. Prabowo menyinggung karakteristik Menteri Pertanian (Mentan) yang akan ditunjuknya sebagai contoh.
"Mentan sekarang praktisi, dan mungkin Anda bisa duga kalau saya yang menerima mandat siapa yang kira-kira jadi Mentan di kabinet. I want only do'ers, saya mau orang yang bisa menghasilkan, bukan tukang teori," kata dia.
Dia menambahkan tidak akan membatasi calon menteri di kabinetnya hanya karena persoalan usia. Prabowo mengatakan melihat rekam jejak hingga wawasan sebelum memilih menteri.
"Ada (orang) 27 tahun jadi CEO, mampu. Jadi bukan soal usia, tapi kemampuan. Jadi jangan hina orang karena usia. Ini terlalu muda, ini terlalu tua. Enak aje," jelas Prabowo.