Nusantaratv.com - Anies Baswedan menegaskan pentingnya proses dalam menentukan legitimasi sebuah kepemimpinan. Menurutnya, kepemimpinan yang berasal dari proses yang tidak jujur dan penuh kecurangan akan menghasilkan rezim yang dipenuhi dengan ketidakadilan.
"Kepemimpinan yang lahir dari proses yang ternodai dengan penyimpangan, dengan kecurangan, akan menghasilkan rezim outputnya nanti, keluarnya nanti adalah kebijakan-kebijakan yang penuh dengan ketidakadilan," kata Anies yang dikutip melalui Yotubenya Kamis (21/3/2024).
Selain itu, Anies menegaskan bahwa pernyataannya merupakan sikap penolakan terhadap hasil yang tidak sesuai dengan harapan, bukan sekadar menolak kekalahan. Ia menegaskan pentingnya untuk mencegah terulangnya penyimpangan terhadap demokrasi.
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (Foto: Tangkap layar Youtube Anies Bawedan)
"Biarlah cukup berhenti sampai di sini. Jangan ada pembiaran. Bila penyimpangan pelanggaran dibiarkan, dia menjadi kebiasaan, bila kebiasaan dibiarkan dia menjadi budaya" ujar Anies.
Anies juga mengungkapkan harapannya akan pertolongan dari Allah SWT dalam membawa masalah ini ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami berharap pertolongan Allah SWT, pertolongan Tuhan yang Maha Kuasa, semoga Allah bukakan, Allah teguhkan hati para hakim konstitusi itu untuk mereka bisa imparsial, untuk mereka mengambil keberanian, untuk mereka mengambil keputusan yang adil, keputusan yang benar, keputusan yang nantinya akan mereka pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan yang Maha Esa," ungkap Anies.
Anies menyatakan bahwa keputusan timnya untuk menggugat hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah demi Indonesia yang lebih baik dan merupakan harapan bagi perubahan di negara ini.