Nusantaratv.com - BUMN bidang transportasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggandeng sutradara Fajar Nugros membuat dua film pendek berjudul "Bergerak Dengan Bahagia, Bergerak Untuk Indonesia" bergenre dokumenter dan fiksi "Strangers with Memories".
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan peluncuran dua film ini adalah upaya agar masyarakat semakin mengenal KAI yang terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.
"Film ini tentang perjalanan KAI, bagaimana KAI beradaptasi dengan masa-masa yang terus berubah," kata Didiek sebelum pemutaran film di Metropole, Jakarta, Selasa.
Didiek, sambil menunjuk pin bertulis "Menuju KAI Baru" yang tersemat di kemeja batiknya, mengatakan KAI terus melakukan transformasi dalam berbagai aspek agar bisa memberikan layanan yang lebih baik kepada konsumen.
Sebagian besar pengguna layanan KAI adalah generasi muda, tepatnya generasi milenial, sementara lebih dari setengah karyawan KAI juga generasi muda. Oleh karena itu, Didiek menekankan pentingnya beradaptasi dengan zaman sehingga kereta api kian berkembang seiring bertambahnya waktu.
“Strangers with Memories” merupakan film omnibus yang bercerita tentang pengguna commuter line secara tak sadar saling terhubung menjadi teman seperjalanan saat menaiki kereta. Film pendek omnibus ini adalah gabungan dari empat cerita pendek yang berlatar belakang di area stasiun dan commuter line.
“Strangers with Memories” mengisahkan seorang perempuan yang tiba-tiba mendengar suara misterius di kereta, pria yang seakan terus mengulang hari di stasiun, kisah seorang penumpang yang mencari ponsel yang tertinggal di gerbong, serta cerita petugas Customer Service On Train dan hubungannya dengan sang ibu. Keempat film ini berjudul 4 Hours of Life, 48 Doors, 24 Minutes, dan 11 Percent.
Sementara itu, dokumenter "Bergerak Dengan Bahagia, Bergerak Untuk Indonesia" diwarnai dengan narasi dari Ibnu Jamil, menyuguhkan kisah-kisah di balik kereta api yang tak semua orang tahu.
Fakta-fakta menarik dari sejumlah stasiun di berbagai kota, kesibukan para pekerja di saat gerbong sudah kosong. Dokumenter ini juga mengangkat cerita dari orang-orang yang bersentuhan dengan kereta api, mulai dari pengguna setia hingga penjaga lintasan yang sudah setia bekerja selama belasan tahun.(Ant)