Kades di Serang Korupsi Hampir Rp 1 Miliar, Duitnya Dipakai Buat Karaoke dan Nyawer Tiap Hari

Nusantaratv.com - 02 November 2023

Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Terdakwa kasus korupsi Dana Desa di Lontar, Kabupaten Serang, senilai Rp 925 juta, Aklani, mengaku menggunakan dana desa untuk karaoke serta hiburan malam. Ia yang merupakan kepala desa, mengaku bersenang-senang dengan stafnya menggunakan uang tersebut.

Dana yang digunakan terdakwa diambil dari proyek-proyek fiktif selama 2020. Misalnya, pembangunan rabat beton di beberapa RT yang nilainya ratusan juta.

Lalu, ada proyek senilai puluhan juta seperti pelatihan servis ponsel untuk warga saat masa pandemi Covid-19. Ada juga laporan pajak yang tak disetorkan, bantuan provinsi yang ditilap, hingga gaji pegawai yang tidak dibayarkan.

"Ini total hampir semiliar, banyak banget ini dikemanakan?" tanya hakim ketua Dedy Adi Saputra kala memeriksa terdakwa di Pengadilan Tipikor Serang, Banten, Selasa (31/10/2023) kemarin.

"Kalau saya merasa buat pribadi ada. Staf merasakan semua yang namanya duit," jawab Aklani.

"Buat beli apa?" tanya hakim.

"Malu ngucapinnya. Kalau saya pakai (kira-kira) Rp 275 juta buat hiburan dengan staf-staf," jawabnya.

Aklani menjelaskan, hiburan itu antara lain untuk karaoke dan membayar lady companion (LC). Dia mengatakan dia juga menyawer dengan uang korupsi itu.

"Karaoke, Yang Mulia. Nyanyi-nyanyi doang. Ya kalau hiburannya tiap hari," tuturnya

"Sisanya?" tanya hakim.

"Tiap hari hiburan terus. Ya mungkin ditotal (senilai itu). Nyawer setiap hari ada Rp 500-700 (ribu)," jawabnya.

Saweran tersebut, kata dia diberikan ke perempuan yang menemaninya dan staf saat karaoke. Dia menyebutkan uang itu juga dibagikan ke stafnya untuk menyawer LC.

"Per orang (nyawer) ladies cepek (Rp 100 ribu). Saya bawa staf masing-masing (nyawer) Rp 500 (ribu)," jelas dia.

"Yang namanya duit, Yang Mulia, jangankan uang segitu, buat hiburan setiap hari habis," imbuhnya.

Dia mengaku biasanya menghabiskan Rp 5-9 juta dalam satu malam. Aklani pun mengaku agar tempat hiburan itu bisa dibuka untuknya meski sedang hari libur.

"Kecilnya aja Rp 5 juta semalam, paling besar Rp 9 juta," ucap Aklani.

"Jumat kalau buka, saya hajar juga, saya minta sama mami, 'Mi, buka'," imbuhnya.

Aklani mengaku menyesali perbuatannya. Dia mengaku melakukan hal itu bersama dengan staf Desa Lontar.

"Bukan nyesel, nangis Yang Mulia. Kalau di musala nangis saya. Kan minta tobat, Yang Mulia," kata Aklani.

"Saya mau pertimbangan untuk staf saya juga yang merasakan manisnya (dihukum), masa saya sendiri merasakan pahitnya," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close