Nusantaratv.com - Di tengah kebangkrutan negara Sri Lanka, sang Presiden, Gotabaya Rajapaksa dikabarkan masih bisa hidup enak bersama keluarganya yang menguasai oligarki politik dan pemerintahan negara tersebut.
Hal itu terbukti dengan beredarnya video kamera pengawas di Bandara Changi, Singapura. Rajapaksa yang dikabarkan melarikan diri ke Singapura, kedapatan sedang berbelanja pakaian di bandara tersebut.
Gotabaya melarikan diri ke Singapura setelah menerima aksi protes para ekspatriat Sri Lanka di Maladewa. Mereka menyerukan pemerintah Maladewa untuk tidak memberikan tempat perlindungan bagi Gotabaya Rajapaksa. Dalam aksinya, puluhan ekspatriat Sri Lanka itu bahkan membawa bendera dan spanduk yang mencela Rajapaksa.
Sementara itu terkait harta kekayaan Gotabaya Rajapaksa, sebuah investigasi baru-baru ini mengungkap harta kekayaannya yang jumlahnya fantastis walaupun gaji yang diperolehnya sebagai presiden Sri Lanka tergolong kecil.
Kekayaan Rajapaksa diketahui mencapai 18 miliar dolar AS atau setara Rp258 triliun, padahal sebagai presiden ia hanya menerima gaji sebesar 97.500 rupee Sri Lanka atau sekitar Rp7 juta per bulan.
Angka ini bahkan membuat Sri Lanka menjadi salah satu negara dengan gaji presiden yang sangat kecil.
Adapun kekayaan Rajapaksa diketahui diperolehnya dengan mengumpulkan aset memanfaatkan jabatan anggota keluarganya di pemerintahan, hingga diduga menyembunyikan kekayaannya agar terbebas dari pajak.
Pemerintahaan Rajapaksa juga tak lepas dari kasus korupsi. Pengadilan Sri Lanka mendakwa Gotabaya Rajapaksa telah menggunakan dana negara hingga 33 juta rupee Sri Lanka untuk membangun tugu dalam rangka memperingati keberadaan orang tuanya di kampung halaman mereka di kawasan Medamulana.
Keluarga Rajapaksa memang menjadi penguasa politik paling kuat di Sri Lanka dalam 20 tahun terakhir. Rajapaksa sendiri menjabat sebagai Presiden setelah memenangi pemilu November 2019 lalu.