Juru Bicara Kremlin: Tak Ada Seorang pun di Rusia yang Berpikir untuk Gunakan Senjata Nuklir

Nusantaratv.com - 29 Maret 2022

Pernyataan itu dilontarkan Dmitry Peskov saat ditanya awak media dari PBS terkait ramainya wacana penggunaan senjata nuklir. (Reuters)
Pernyataan itu dilontarkan Dmitry Peskov saat ditanya awak media dari PBS terkait ramainya wacana penggunaan senjata nuklir. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada seorang pun di Rusia yang mempertimbangkan gagasan untuk menggunakan senjata nuklir.

Pernyataan itu dilontarkan Peskov saat ditanya awak media dari PBS terkait ramainya wacana penggunaan senjata nuklir jika pihak ketiga ikut campur di perang Rusia dengan Ukraina.

Pewawancara bertanya apakah Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyarankan dalam pernyataan sebelumnya jika dia akan menggunakan senjata nuklir jika pihak ketiga terlibat dalam konflik di Ukraina.

"Saya rasa tidak. Tapi dia cukup berani mengatakan 'jangan ikut campur, jika Anda melakukannya, kami memiliki semua kemungkinan untuk mencegahnya dan menghukum semua orang yang akan ikut campur'," ungkap Peskov, dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Selasa (29/3/2022). 

Ketika ditanya apakah dia bisa mengesampingkan penggunaan senjata nuklir dalam konflik atas nama Rusia. "Tidak ada yang berpikir untuk menggunakan, bahkan tentang ide menggunakan senjata nuklir," lanjutnya.

Sebelumnya, Peskov juga menanggapi pernyataan kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang dianggap cukup mengkhawatirkan karena menyinggung kekuasaan Vladimir Putin di Rusia.

"Ini cukup mengkhawatirkan. Pertama-tama, ini adalah penghinaan pribadi dan orang tidak dapat membayangkan tempat untuk penghinaan pribadi dalam retorika seorang pemimpin politik dan terutama pemimpin politik negara terbesar di dunia, Amerika Serikat. Jadi kami sangat menyayangkan hal itu," tegasnya. 

Peskov mengungkapkan pernyataan Biden tentang apakah Putin tidak boleh atau harus berkuasa di Rusia tentu saja tidak dapat diterima. "Bukan Presiden Amerika Serikat yang memutuskan siapa yang akan menjadi dan siapa Presiden Rusia, tetapi rakyat Rusia yang menentukan. putuskan selama pemilihan," tambah Peskov.

Dia menegaskan negara-negara Barat sebenarnya telah menyatakan perang ekonomi total melawan Rusia. "Kami harus menyesuaikan diri dengan kondisi baru. Dan sayangnya, kondisi itu cukup tidak bersahabat," katanya, mengomentari sanksi Barat.

"Kami memasuki fase perang total. Negara-negara Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, mereka sebenarnya memimpin perang melawan kami dalam perdagangan, dalam ekonomi, dalam merebut properti kami, dalam menyita dana kami, dalam memblokir hubungan keuangan kami. Dan kami harus menyesuaikan diri dengan situasi ini. realitas baru," tukas Peskov.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close