Nusantaratv.com - Jaringan media Al Jazeera meminta kepada PBB agar bergerak cepat menangani gencatan senjata yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
Hal itu menyusul tewasnya sang juru kamera Al Jazeera, Samer Abudaqa pada hari Jumat (15/12/2023) kemarin.
“Cukup sudah cukup,” tulisnya.
Al Jazeera mengabarkan, bahwa sang juru kamera, Samer Abudaqa kehabisan darah setelah serangan yang dilakukan Israel di Khan Younis, Gaza.
Ayah empat anak ini merupakan jurnalis media Palestina ke-57 yang dibunuh Israel sejak terjadinya gencatan senjata pada 7 Oktober 2023 lalu.
Jaringan Media Al Jazeera juga meminta Israel untuk bertanggung jawab atas pembunuhan Abudaqa, dan mendesak komunitas internasional dan ICC untuk mengambil tindakan.
Selain itu, para pengunjuk rasa juga menyerukan pemerintah Israel untuk memprioritaskan pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza setelah tiga orang tawanan dibunuh oleh militer Israel.
Menurut informasi, sampai saat ini 18.787 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel. Sedangkan jumlah warga Israel yang tewas hanya sekitar 1.200 orang.