Nusantaratv.com - Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui adanya "kehilangan signifikan" pasukan Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai. Kendati tak menyebut jumlah rincinya, dia mengatakan kematian mereka merupakan "tragedi".
Ini diungkapkan Dmitry Peskov, dalam wawancara dengan media Inggris, Sky News, yang menjadi wawancara pertamanya dengan media Barat. Ia juga mengatakan Rusia berharap "operasi ini" akan mencapai tujuannya "dalam beberapa hari mendatang".
Peskov mengatakan bahwa "kita hidup di hari-hari kepalsuan dan kebohongan".
Jubir Putin mengatakan bahwa foto-foto serta citra satelit yang menunjukkan warga sipil yang tewas di jalan-jalan di kota Ukraina adalah "jelas-jelas palsu".
"Kami menyangkal militer Rusia memiliki kesamaan dengan kekejaman ini dan mayat-mayat yang diperlihatkan di jalan-jalan Bucha," ujarnya.
Dia bersikeras bahwa seluruh situasi di Bucha, di mana foto-foto menunjukkan banyak warga sipil Ukraina yang terbunuh, adalah "sindiran yang dipentaskan dengan baik, itu saja."
Diminta untuk mengungkapkan berapa banyak warga sipil yang tewas sejak perang dimulai pada 24 Februari, Peskov mengatakan dia tidak ingin menjawab karena jumlahnya tak dikonfirmasi.
Peskov juga bersikeras bahwa apa yang terjadi di Ukraina bukan perang tetapi "operasi militer khusus" yang diperlukan karena, katanya, Ukraina telah menjadi "pusat anti-Rusia" sejak 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea.
Tapi dia mengakui, "Kami mengalami kehilangan pasukan yang signifikan dan ini adalah tragedi besar bagi kami."
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada tanggal 25 Maret, bahwa 1.351 tentara Rusia telah tewas sejak awal invasi, dan 3.825 lainnya terluka.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut dua hari kemudian, bahwa setidaknya 10.000 tentara Rusia mungkin telah tewas.