Jokowi Ingatkan Indonesia Jangan Sampai Gagal Jadi Negara Maju

Nusantaratv.com - 08 November 2023

Presiden Jokowi. (Net)
Presiden Jokowi. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Indonesia memiliki mimpi besar jadi negara maju. Itu dituangkan dalam rencana besar visi Indonesia Emas 2045. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mewanti-wanti agar target Indonesia jadi negara maju jangan sampai gagal.

Menurut dia, salah satu hal utama yang bisa menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi negara maju adalah bonus demografi alias kondisi kependudukan yang didominasi masyarakat usia produktif.

Jokowi menekankan bonus demografi mungkin cuma terjadi satu kali di tiap negara. Menurutnya, bonus demografi adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk menjadi negara maju.

"Memang kita diberi peluang karena bonus demografi tahun 2030-an itu memang biasanya dalam sebuah peradaban negara itu diberi kesempatan itu hanya satu kali. Tinggal kita bisa melaksanakan, melakukan lompatan, atau tidak, dan kuncinya tadi adalah di pembangunan sumber daya manusia," ujar Jokowi dalam Rakernas LDII, Selasa (7/11/2023).

Jokowi tak ingin pengalaman yang terjadi di banyak negara Amerika Latin terjadi juga di Indonesia. Pengalaman buruk yang dimaksud adalah kebanyakan negara Amerika Latin terjebak menjadi negara berpenghasilan menengah alias middle income trap. Bahkan beberapa di antaranya justru tetap menjadi negara miskin.

"Menuju ke Indonesia emas tidak mudah, banyak tantangan yang harus kita selesaikan. Di Amerika Latin, banyak negara gagal melompat menjadi negara maju. Tahun 50-an, tahun 60-an, tahun 70-an mereka sudah menjadi negara berkembang, tetapi sampai sekarang mereka juga tetap hanya menjadi negara berkembang, malah ada yang jatuh menjadi negara miskin," jelas Jokowi.

Ia mengatakan, masalah yang membuat banyak negara Amerika Latin gagal melompat jadi negara maju adalah negara-negara tersebut tidak memanfaatkan kesempatan bonus demografi yang didapatkan. Jokowi tak mau hal itu terulang di Indonesia.

"Problem-nya adalah diberi kesempatan (bonus demografi) dan tidak menggunakan. Ini yang kita tidak mau itu terjadi di negara kita Indonesia. Insyaallah kita bisa," jelas Jokowi.

Di hari yang sama, Jokowi juga mengumpulkan para rektor-rektor universitas terkemuka di Indonesia ke Istana Negara. Menurut Ketua Umum Forum Rektor Indonesia Mohammad Nasih para rektor dipanggil untuk menyusun formulasi Indonesia Emas di 2045.

Pada tahun itu Indonesia ditargetkan menjadi negara maju dan masuk lima besar negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Untuk memastikan Indonesia jadi negara maju setidaknya harus bisa mengejar perbaikan ekonomi dan sumber daya manusia hingga tahun 2034.

"Kami mendapat penugasan dari tanda kutip pak presiden untuk memformulasi dan mentekniskan memastikan Indonesia menjadi negara maju di 2034 itu diperlukan apa saja," ungkap Nasih, Rektor Universitas Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Rektor IPB Arif Satria melanjutkan dua isu utama yang jadi perhatian dalam formulasi Indonesia Maju adalah perbaikan sumber daya manusia (SDM) dan industrialisme agro maritim.

Menurutnya, industri agro maritim akan sangat banyak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas. Pasalnya, industri ini berbasis kerakyatan yang menitikberatkan pada sektor pertanian dan perikanan.

"Untuk mempertahankan pertumbuhan (ekonomi) 6-7% itu butuh industrialisasi yang tepat. Tadi pak presiden sepakat agro maritim harus didorong karena itu kita melibatkan banyak rakyat," kata Arif. 

Menurut Arif, pemerintah seharusnya jangan hanya fokus pada industrialisasi dengan teknologi tinggi saja, macam pengembangan hilirisasi nikel dan komoditi pertambangan lainnya.

Menurut dia, industri tersebut hanya akan mengambil masyarakat-masyarakat dengan spesifikasi pendidikan tinggi saja. Sementara kebanyakan masyarakat di Indonesia tak semuanya berpendidikan tinggi.

"Kalau industri yang hightech nikel, pertambangan, dan lain-lain hanya sedikit rakyat yang terlibat, tapi kalau agromaritim semakin banyak yang terlibat, semakin banyak maka pertumbuhan semakin berkualitas," tandas Arif.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close