Jokowi Enggan Subsidi Tarif Kereta Cepat, Diusulkan Rp 250 Ribu Harga Tiketnya

Nusantaratv.com - 14 September 2023

Presiden Jokowi dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Presiden Jokowi dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Pemerintah sedang menggodok besaran tarif untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Dipastikan, kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu takkan mendapatkan subsidi tarif atau Public Service Obligation (PSO).

Ini ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi), setelah menjajal kereta tersebut. Ia mengatakan, tarif ini akan diputuskan lebih lanjut oleh operator yang dalam hal ini ialah PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Keputusan juga akan berdasarkan hasil konsultasi bersama dengan Kementerian Perhubungan

"Tidak ada subsidi," ujar Jokowi, dalam konferensi pers di Stasiun Kereta Cepat Padalarang, Kabupaten Bandung, Rabu (13/9/2023).

Kendati harga tiket berpotensi jadi mahal tanpa adanya subsidi, Jokowi menjamin tarif akan benar-benar diperhitungkan agar transportasi ini mampu membuat masyarakat tertarik menggunakannya.

"Itu dia. Semuanya kan ada kalkulasinya, semuanya ada hitung-hitungannya. Mestinya. Tapi apapun yang paling penting, kita ingin mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi massal, baik itu kereta cepat, MRT, LRT, bus," kata dia.

Sementara ketika ditanya apakah peresmiannya akan dilangsungkan pada 1 Oktober 2023 ini, Jokowi belum dapat memastikannya. Tapi ia mengatasi bahwa peresmian bakal dilangsungkan pada awal Oktober.

"Iya awal Oktober. Jangan dipikir nanti saya mengejar-ngejar (target), yang menentukan tetap dari manajemen kereta cepat," kata dia.

Dengan hadirnya moda transportasi baru ini, Jokowi berharap, bisa terjadi perpindahan dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik. Sehingga, kereta ini bisa membantu mengurai kemacetan dan mengurangi polusi udara, utamanya di jalur Jabodetabek-Bandung.

Sementara, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya mengusulkan tarif KCJB sebesar Rp 300 ribu. Besaran itu sudah termasuk tarif LRT ke Stasiun Halim, serta kereta api feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung.

"Kita sih mengusulkan Rp 300 ribu. Sudah dengan feeder (dari Stasiun Padalarang ke Bandung), LRT (ke Stasiun LRT Halim). Tapi kan masih kita diskusikan dengan KAI dan LRT," katanya, saat ditemui di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023).

Untuk tarif keretanya sendiri tanpa feeder dan LRT, KCIC mengusulkan besarannya Rp 250 ribu per penumpang untuk kelas premium ekonomi. Berbeda dengan tarif untuk kelas di atasnya yang akan terus mengalami penyesuaian.

"Soalnya kan first class dan business class kan pasti kita menggunakan dynamic pricing. Karena segmennya kan berbeda, segmented lah kalau itu," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close