Jika Terancam, Kim Jong-un Tegaskan Korut Siap Gunakan Senjata Nuklir

Nusantaratv.com - 30 April 2022

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (AP)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (AP)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menyatakan negaranya bisa menggunakan senjata nuklirnya terlebih dahulu jika terancam.

Kim mengungkapkan hal tersebut, di sela-sela pementasan parade militer besar-besaran di ibu kota Pyongyang, pekan ini. Dia menyatakan, keinginan kuat untuk terus mengembangkan militer bersenjata nuklirnya sehingga dapat mencegah dan secara menyeluruh menahan dan menggagalkan semua upaya berbahaya dan gerakan mengancam. Termasuk ancaman nuklir yang terus meningkat dari pasukan musuh, jika perlu, kata pejabat resmi Korut yang dikutip Korea Central News Agency (KCNA) pada Sabtu (30/4/2022).

KCNA mengatakan, Kim memanggil pejabat militernya untuk memuji pekerjaan mereka pada parade Senin (25/4/2022), di mana Korut memamerkan senjata terbesar dalam program nuklir militernya, termasuk rudal balistik antarbenua yang berpotensi mencapai Amerika Serikat (AS) dan berbagai rudal jarak pendek berbahan bakar padat yang menjadi ancaman bagi Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. KCNA tidak mengatakan kapan pertemuan itu berlangsung.

Parade yang menandai peringatan 90 tahun tentara Korut datang ketika Kim menghidupkan kembali ambang batas nuklir yang bertujuan memaksa Negara Paman Sam untuk menerima gagasan negaranya sebagai kekuatan nuklir dan menghapus sanksi ekonomi yang melumpuhkan. Berbicara kepada ribuan tentara dan warga Korut yang dimobilisasi untuk acara tersebut, Kim berjanji untuk mengembangkan kekuatan nuklirnya pada 'kecepatan secepat mungkin' dan mengancam akan menggunakannya jika diprovokasi. 

Dia mengatakan nuklirnya 'tidak akan pernah terbatas pada misi tunggal pencegah perang' dalam situasi di mana Korut menghadapi ancaman eksternal terhadap 'kepentingan mendasar' yang tidak ditentukan. Komentar Kim menunjukkan dia akan melanjutkan uji coba senjata yang provokatif guna meningkatkan tekanan terhadap Washington dan Seoul. Korsel akan meresmikan pemerintahan konservatif baru pada Mei yang dapat mengambil tindakan lebih keras terhadap Pyongyang menyusul kebijakan keterlibatan Presiden Moon Jae-in yang liberal saat ini.

Halaman

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close