Jika Serangan Ukraina Berhasil, Eks Presiden Rusia Dmitry Medvedev: Rusia Harus Gunakan Senjata Nuklir

Nusantaratv.com - 31 Juli 2023

Mantan Presiden yang juga Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev. (Reuters)
Mantan Presiden yang juga Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyatakan, Moskow harus menggunakan senjata nuklir jika serangan balasan Kiev yang sedang berlangsung berhasil.

Dalam sebuah pesan di akun media sosial resminya, Medvedev mengatakan, Rusia akan dipaksa untuk mundur dari doktrin nuklirnya sendiri dalam skenario seperti itu.

"Bayangkan jika ... ofensif, yang didukung oleh NATO, berhasil dan mereka merobek sebagian tanah kami, maka kami akan dipaksa untuk menggunakan senjata nuklir sesuai aturan keputusan Presiden Rusia," sebut Medvedev, seperti dilansir dari Reuters, Senin (31/7/2023). 

"Tidak akan ada pilihan lain. Jadi musuh kita harus berdoa untuk (kesuksesan) prajurit kita. Mereka memastikan api nuklir global tidak tersulut," tambah Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, yakni sebuah badan yang diketuai Presiden Vladimir Putin.

Pernyataan Medvedev mengacu pada bagian dari doktrin nuklir Rusia yang menetapkan senjata nuklir dapat digunakan sebagai tanggapan atas agresi terhadap Rusia yang dilakukan dengan menggunakan senjata konvensional yang mengancam keberadaan Rusia. 

Ukraina berupaya merebut kembali wilayah yang telah dianeksasi secara sepihak oleh Rusia dan dinyatakan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri, sebuah langkah yang dikutuk oleh Kiev dan sebagian besar Barat.

Pada Sabtu (29/7/2023), Putin mengatakan tidak ada perubahan medan perang yang serius untuk dilaporkan dalam beberapa hari terakhir. Ukraina telah kehilangan sejumlah besar peralatan militer sejak 4 Juni.

Namun Kiev mengatakan pasukannya membuat beberapa kemajuan dalam upaya mereka merebut kembali wilayahnya, meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat dari yang diinginkan.

Kritikus Kremlin di masa lalu menuduh Medvedev membuat pernyataan ekstrem dalam upaya menghalangi negara-negara Barat untuk terus memasok senjata ke Ukraina.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close