Nusantaratv.com-Meski belum ada penetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena masih menunggu proses perhitungan real count KPU rampung. Namun sudah ramai beredar prediksi susunan kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang saat ini unggul sementara dalam hitungan real count KPU.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran juga sudah menyampaikan 'kisi-kisi' seputar rencana pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran.
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo jajaran kabinet yang akan diangkat jagoannya jika menang nanti kemungkinan besar tak terdapat nama Sri Mulyani. Itu berarti posisi menteri keuangan akan jatuh kepada sosok lainnya.
"Tapi kalau saya sebagai ekonom membaca dan melihat memang chemistry Pak Prabowo dengan Mba Ani (sapaan akrab Sri Mulyani) enggak jalan," ujarnya saat berbincang dengan media, Senin (19/2).
Tetapi ia menegaskan sampai saat ini belum ada susunan kabinet yang disiapkan, terutama di bidang ekonomi. Sebab, sampai saat ini belum ada pertemuan dari para ketua partai politik.
Ia memperkirakan susunan kabinet akan disusun setelah ada diskusi antar para parpol. Kemungkinan akan dilakukan setelah pengumuman resmi hasil pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Biasanya akan ada pembicaraan, kalau sekarang mereka sering bertemu, Pak Prabowo, Pak Airlangga, Bang Zul (Zulkifli Hasan), dan sekarang ada Mas AHY (Agus Yudhoyono) kan. Pasti nanti akan ada pembicaraan dan pengaturan berapa yang parpol dan berapa non parpol," jelasnya.
Baca juga: Daftar 9 Petinggi Dunia yang Ucapkan Selamat ke Prabowo
Yang pasti, kata Drajad, Prabowo menginginkan 'gerbong' nya nanti adalah yang mempunyai misi sama dalam memajukan Indonesia.
"Tapi pada intinya, Pak Prabowo mengatakan siapa saja yang ingin membantu Indonesia, maka akan masuk (tim kabinet). Tapi kembali lagi, semua keputusan presiden yang dilantik nanti," pungkasnya.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Sri Mulyani seolah memberi sinyal bahwa dia tidak akan masuk dalam kabinet pemerintahan yang baru.
Sri Mulyani mengatakan tidak mau ikut membicarakan sinkronisasi pemerintahan dengan presiden berikutnya.
Ditekankan, ingin mengerjakan tugasnya sebagai menteri keuangan. Sedangkan terkait pembicaraan sinkronisasi dia menyerahkan hal itu kepada Presiden Jokowi.
"Nanti itu Bapak Presidenlah ya. Aku enggaklah, aku ngurusin APBN aja," kata Sri Mulyani, Senin (19/3).
Kendati demikian, ia mengakui sinkronisas pemerintahan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Menurutnya, harus ada pembahasan antara pemerintah Jokowi dengan presiden berikutnya.