Nusantaratv.com - Israel ingin berdamai dan bersahabat dengan Indonesia dan negara Islam lainnya.
Hal itu dikatakan PM Israel Yair Lapid dalam pidatonya di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-77 di New York. Ia Israel mencari perdamaian dan persahabatan dengan negara tetangga di Timur Tengah dan juga negara Islam di dunia.
"Timur Tengah adalah rumah kami, di sini kami tinggal selama-lamanya. Dan kami menyerukan kepada setiap negara Muslim, dari Arab Saudi hingga Indonesia, untuk mengakui itu dan datang untuk berbicara dengan kami. Tangan kami terbuka untuk perdamaian," kata Lapid di markas PBB pada Kamis (22/9/2022).
Lapid juga memamerkan capaian Israel yang berhasil melakukan normalisasi hubungan dengan beberapa negara Arab dalam dua tahun terakhir seperti Bahrain, Uni Emirat Arab, hingga Maroko dan Mesir.
Menurut Lapid, normalisasi Israel dengan negara-negara tersebut berhasil "mengubah wajah Timur Tengah saat ini".
Selama ini, hubungan Israel dengan negara Arab dan negara mayoritas Islam lainnya di dunia terjegal konfliknya dengan Palestina.
Sebagian besar negara Arab dan negara Islam seperti Arab Saudi, Pakistan, hingga Indonesia tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara sebagai bentuk solidaritasnya terhadap kemerdekaan Palestina.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara Arab mulai terbuka bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Israel juga terus menunjukkan keinginannya untuk lebih dekat dengan negara Arab dan negara mayoritas Islam lainnya seperti Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pejabat senior Israel bahkan semakin terang-terangan mengklaim bahwa Tel Aviv dan Jakarta sedang mengupayakan normalisasi hubungan kedua negara.
Dalam pidato di PBB, Lapid juga menegaskan bahwa Israel selalu terbuka untuk mencapai perdamaian dengan dunia Arab, termasuk tetangga terdekatnya, Palestina.
Lapid juga menekankan kesepakatan perdamaian dengan Palestina berdasarkan solusi dua negara adalah langkah tepat bagi keamanan, ekonomi, dan masa depan anak-anak Israel.
Solusi dua negara merupakan salah satu resolusi konflik Israe-Palestina yang selama ini disepakati komunitas internasional. Solusi itu berencana menjadikan Israel dan Palestina hidup berdampingan sebagai negara yang sama-sama berdaulat dan hidup berdampingan.
Israel merebut Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza yang merupakan wilayah Palestina saat perang 1967. Perundingan damai Israel-Palestina yang ditengahi Amerika Serikat gagal disepakati pada 2014, mengutip CNNIndonesiacom.
Upaya untuk mencapai solusi dua negara antara Israel dan Palestina pun telah lama mandek. Palestina dan kelompok pemerhati HAM menuding Israel terus memperluas daerah pendudukannya terutama di Tepi Barat.