ISIS Klaim Bunuh Puluhan Tentara Nigeria

Nusantaratv.com - 24 Februari 2022

Kelompok teroris ISIS. (Kemi Filani News)
Kelompok teroris ISIS. (Kemi Filani News)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - ISIS mengklaim membunuh dan melukai puluhan tentara Nigeria dalam serangan di utara negara itu. 

Kelompok teroris itu mengatakan serangan dilakukan anggota mereka di negara Afrika Barat tersebut. ISIS mengungkapkan serangan yang menggunakan bom rakitan menargetkan tentara yang sedang berpatroli di berbagai pos perbatasan di Negara Bagian Borno. 

"Serangan itu membunuh dan melukai lebih dari 30 tentara," demikian pernyataan ISIS yang dirilis pada Selasa (22/2/2022), seperti dilaporkan ABC News.

ISIS di Provinsi Afrika Barat (ISWAP) pecah dari faksi kelompok ekstremis Boko Haram yang memberontak pada pemerintah Nigeria lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Militer Nigeria belum merespon permintaan komentar mengenai klaim itu.

Namun pada Senin (21/2/2022), mereka juga melaporkan telah membunuh beberapa ekstremis dan menyita banyak tumpukan senjata serta kendaraan dari milisi selama operasi pembersihan di Borno. Tapi, lokasinya berbeda dari serangan yang diklaim ISIS.

Dalam salah satu pernyataannya ISIS mengatakan anggota mereka menyerang tim patroli militer Nigeria dengan empat bom rakitan lalu diikuti dengan tembakan mortir ke kamp militer di Kota Mallam Faotri, beberapa kilometer dari perbatasan dengan Niger.  

ISIS menyebutkan ledakan bom rakitan mereka  menewaskan tiga tentara Nigeria di Mallam Fatori. Sementara itu, semua orang yang berada di dalam truk militer juga tewas atau terluka dalam penyergapan pada konvoi angkatan darat Nigeria di Kota Jiri, pinggiran Borno.

Dalam pernyataan terpisah, ISIS mengatakan tiga serangan pada Minggu(20/2/2022) dan Senin (21/2/2022) membunuh dan melukai sejumlah tentara Nigeria. Milisi tersebut mengatakan mereka akan terus mengincar anggota pasukan keamanan dengan serangan mendadak untuk menguasai daerah sepanjang Danau Chad.

Sejak tewasnya pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau pada pertengahan 2021 kelompok yang berafiliasi dengan ISIS berusaha mengkonsolidasikan posisi mereka di lembah Danau Chad dan daerah utara Nigeria yang dikuasai Boko Haram. Meskipun dua kelompok teroris itu bersatu dalam memberontak pemerintah Nigeria.

Pemberontakan mereka meluas ke negara-negara tetangga seperti Niger, Chad dan Kamerun. Ratusan orang tewas dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi. Militer Nigeria mengklaim berhasil memenangkan perang melawan milisi. Tapi pengamat dan warga yang dipaksa pulang ke rumah mereka setelah mengungsi selama bertahun-tahun berpendapat pemberontak masih jauh dari selesai.

"Kondisinya masih sangat-sangat berbahaya (dan) mengancam. Ini operasi yang sangat berbeda dan sangat sulit dicegah," kata kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Martin Griffiths kepada The Associated Press (AP), bulan lalu.  
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close