Nusantaratv.com - Pejabat Turki, Yordania dan Irak pada Minggu (14/4/2024) mengatakan, Iran telah menyampaikan pemberitahuan luas beberapa hari sebelum serangan drone dan rudalnya terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024).
Namun seorang pejabat Amerika Serikat (AS) membantahnya. Menurutnya, hal itu dimaksudkan untuk menimbulkan kerusakan yang signifikan.
Dilansir dari Reuters, sebagian besar dari ratusan drone dan rudal yang diluncurkan Iran sebagai serangan balasan telah dijatuhkan sebelum mencapai wilayah Israel, meskipun seorang gadis remaja terluka parah dan terdapat kekhawatiran di wilayah tersebut akan terjadinya eskalasi lebih lanjut.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada Minggu mengatakan, Iran memberikan pemberitahuan 72 jam kepada negara-negara tetangga dan sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), jika mereka akan melancarkan serangan.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pihaknya telah berbicara dengan Washington dan Teheran sebelum serangan itu. Disebutkan jika pihaknya telah menyampaikan pesan sebagai perantara guna memastikan reaksi yang diberikan proporsional.
"Iran mengatakan reaksi tersebut merupakan respons terhadap serangan Israel terhadap kedutaan besarnya di Damaskus dan tidak akan lebih dari itu. Kami menyadari kemungkinan yang ada. Perkembangan ini tidak mengejutkan," kata sumber diplomatik Turki.
Namun, seorang pejabat senior di pemerintahan Presiden AS Joe Biden membantah pernyataan Amirabdollahian. Dia menegaskan Washington tlah melakukan kontak dengan Iran melalui perantara Swiss tetapi tidak menerima pemberitahuan 72 jam sebelumnya.
"Itu sama sekali tidak benar," kata pejabat itu.
"Mereka tidak menyampaikan pemberitahuan, juga tidak memberikan kesan, ini akan menjadi target, jadi evakuasi mereka," sambungnya.
Teheran mengirim pesan kepada AS hanya setelah serangan dimulai, dan tujuannya yakni agar menjadi "sangat merusak", kata pejabat tersebut.
Dia berspekulasi jika Iran mengatakan pihaknya telah memberikan pemberitahuan untuk menutupi rasa malu atas kegagalan serangan tersebut.
"Kami menerima pesan dari Iran saat ini sedang berlangsung, melalui Swiss. Ini pada dasarnya menunjukkan jika mereka sudah selesai setelah ini, tapi serangan ini masih terus berlanjut. Jadi itulah pesan (mereka) kepada kami," kata pejabat AS itu.
Sementara pejabat Irak, Turki dan Yordania masing-masing mengatakan Iran telah memberikan peringatan dini mengenai serangan itu pekan lalu, termasuk beberapa rinciannya.
Serangan yang menggunakan drone, rudal jelajah, dan rudal balistik berisiko menimbulkan banyak korban jiwa serta memicu pembalasan besar-besaran dari Israel dan AS yang dapat berkembang menjadi konflik regional.
Para pejabat AS pada Jumat dan Sabtu mengatakan, mereka memperkirakan akan terjadi serangan dalam waktu dekat dan mendesak Iran untuk tidak melakukan serangan tersebut. Biden dengan singkat mengatakan satu-satunya pesannya kepada Teheran adalah: "Jangan".
Sementara itu, dua sumber Irak, termasuk seorang penasihat keamanan pemerintah dan seorang pejabat keamanan, mengatakan Iran telah menggunakan saluran diplomatik untuk memberi tahu Baghdad tentang serangan itu setidaknya tiga hari sebelum serangan itu terjadi.
Waktu pasti terjadinya serangan tidak diungkapkan pada saat itu, namun telah disampaikan kepada otoritas keamanan dan militer Irak beberapa jam sebelum serangan, sehingga Baghdad dapat menutup wilayah udaranya dan menghindari kecelakaan fatal.
"Pemerintah memahami dengan jelas dari para pejabat Iran jika militer AS di Irak juga telah mengetahui serangan itu sebelumnya," kata pejabat keamanan Irak.
Seorang pejabat senior Yordania mengatakan Iran telah memanggil utusan Arab di Teheran pada Rabu untuk memberi tahu mereka tentang niat mereka melakukan serangan, meskipun tidak disebutkan secara spesifik waktunya.
Ketika ditanya apakah Iran juga memberikan rincian mengenai target dan jenis senjata yang akan digunakan, sumber Yordania tidak menjawab secara langsung namun memberikan indikasi jika memang demikian yang terjadi.
Sumber Iran yang mengetahui masalah ini mengatakan Iran telah memberi tahu AS melalui saluran diplomatik yang mencakup Qatar, Turki, dan Swiss mengenai serangan yang dijadwalkan, dan memastikan jika serangan tersebut bakal dilakukan dengan cara yang tidak menimbulkan respon yang memprovokasi.
Sejauh mana eskalasi dapat dihindari masih menjadi pertanyaan. Biden mengatakan kepada Israel jika AS tidak akan ikut serta dalam tindakan pembalasan Israel, kata pejabat AS tersebut.
Namun, Israel masih mempertimbangkan tanggapannya dan akan "menentukan dampak dari Iran dengan cara dan waktu yang tepat bagi kita," kata Menteri Israel Benny Gantz pada Minggu.