Iran Luncurkan Rudal Baru dengan Jangkauan 1.450 Km, Bikin Israel dan AS Panas Dingin?

Nusantaratv.com - 10 Februari 2022

Iran menguji coba rudal balistik, 9 Februari 2020. (Screenshot Twitter/Times of Israel)
Iran menguji coba rudal balistik, 9 Februari 2020. (Screenshot Twitter/Times of Israel)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Iran meluncurkan rudal baru dalam negeri dengan jangkauan 1.450 km pada Rabu (9/2/2022) waktu setempat.

Iran, yang memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah, mengatakan rudal balistiknya memiliki jangkauan hingga 2.000 km (1.200 mil) dan mampu mencapai musuh bebuyutannya pangkalan Israel dan Amerika Serikat (AS) di wilayah itu.

Saluran TV Iran dalam laporan menyebut rudal itu bertipe permukaan-ke-permukaan dan dinamai Khaybar Shekan atau Penghancur Khaybar. Di mana Khaybar sendiri mengacu pada oasis Yahudi kuno yang disebut Khaybar di wilayah Hijaz di Semenanjung Arab yang dikuasai oleh pejuang Muslim pada abad ke-7.

"Rudal jarak jauh ini diproduksi di dalam negeri oleh Pengawal Revolusi (IRGC). Akurasinya  tinggi dan didorong oleh bahan bakar padat dan mampu menembus perisai rudal," lapor media pemerintah Iran, seperti dikutip dari Times of Israel, Kamis (10/2/2022).

Teheran menganggap program misilnya sebagai pencegah penting terhadap AS, Israel, dan musuh lainnya. Mereka juga telah menolak tuntutan Barat untuk menghentikan pekerjaan rudal balistiknya.

"Iran akan terus memajukan program rudal balistiknya," kepala staf angkatan bersenjata Iran Mayjen Mohammad Bagheri mengatakan pada sebuah upacara di pangkalan IRGC di mana rudal baru itu ditampilkan.

Arab Saudi, saingan regional Iran telah berulang kali meminta kekuatan besar untuk mengatasi kekhawatiran Teluk Arab tentang rudal Teheran. Peluncuran senjata mematikan itu sehari setelah Teheran dan Washington melanjutkan pembicaraan tidak langsung untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015.

Pada Januari lalu, Iran menguji mesin untuk roket berbahan bakar padat yang dirancang untuk meluncurkan satelit. Pembawa satelit biasanya menggunakan bahan bakar cair tetapi roket berbahan bakar padat dapat disesuaikan untuk peluncur bergerak yang dapat dikendarai di mana saja di jalan raya atau sistem kereta api. 

Roket berbahan bakar padat murni sebagian besar terkait dengan sistem rudal balistik.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close