Nusantaratv.com - Presiden Irak Barham Salih pada Kamis (23/9/2021) mengatakan negaranya sedang menghadapi 'pertempuran nasional' melawan korupsi dan tidak dapat bergerak maju hingga masalah tersebut diberantas.
Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di New York, Amerika Serikat (AS), Salih mengungkapkan, banyak hal yang bergantung pada negaranya dalam memerangi korupsi dan terorisme.
Secara keseluruhan, kata Salih, korupsi adalah fenomena lain yang mengancam keamanan dan stabilitas dunia. "Korupsi terjadi di negara kami karena luka berbahaya yang disebabkan oleh perang dan konflik yang menghabiskan sumber daya yang kami punya," ujar Salih, dikutip dari Associated Press (AP), Jumat (24/9/2021).
Baca Juga: Taliban Terapkan Hukuman Mati dan Potong Tangan
"Hal itu telah mencegah warga Irak untuk menimati sumber daya yang dimiliki oleh negaranya sendiri. Situasi di Irak tidak akan membaik sampai korupsi berhasil dibasmi," lanjutnya.
Ditambahkannya, Irak akan menghadapi titik balik dalam beberapa pekan mendatang, ketika warga menuju ke tempat-tempat pemungutan suara dalam pemilihan umum awal sebagai respon atas protes yang meluas.
Pemungutan suara bulan depan dijadwalkan dihelat pada 10 Oktober, satu tahun sebelum pemilihan yang sudah dijadwalkan, sejalan dengan janji Perdana Menteri (PM) Mustafa al-Kadhimi, ketika dia menjabat pada 2020.
Dia berusaha menenangkan pengunjuk rasa anti-pemerintah yang beraksi pada Oktober 2019 di Baghdad dan selatan Irak. Di mana puluhan ribu pemuda Irak turun ke jalan-jalan mengecam korupsi yang merajalela, pelayanan yang buruk, dan pengangguran yang meningkat.