Insiden Penusukan di Dalam Gereja di Sydney, 4 Orang Terluka, Remaja 15 Tahun Ditahan

Nusantaratv.com - 16 April 2024

Seorang penyerang mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia, pada 15 April 2024. (Foto: Reuters)
Seorang penyerang mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia, pada 15 April 2024. (Foto: Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Setidaknya empat orang termasuk seorang uskup dan seorang pendeta terluka akibat penusukan saat siaran langsung kebaktian di sebuah gereja di Sydney, New South Wales (NSW), Australia, pada Senin (15/4/2024).

Insiden itu memicu bentrokan antara polisi dan warga lokal yang marah. Demikian dilansir dari Channel News Asia (CNA), Selasa (16/4/2024).

Seorang uskup Mar Mar Mari Emmanuel dan seorang tersangka berusia 15 tahun yang merupakan bagian dari korban mendapatkan perawatan akibat luka-luka yang dialaminya dalam insiden di Gereja Kristen Assyria di Sydney.

Polisi Australia mengatakan tersangka ditahan di lokasi yang dirahasiakan setelah aksinya memicu kemarahan warga lokal yang menyebabkan dua personel polisi terluka.

Penusukan di gereja itu terjadi dua hari setelah seorang pria besenjatakan pisau membunuh enam orang di sebuah mal di Sydney sebelum pelaku tewas ditembak polisi.

Video yang menampilkan aksi penusukan di gereja itu memperlihatkan pelaku muncul dari antara umat dan kemudian berlari ke altar menusuk secara brutal ke arah Uskup Emmanuel.

Para anggota jamaah yang ketakutan berteriak ketika pelaku menikam uskup itu beberapa kali di dada sebelum berhasil ditahan oleh umat lainnya. Sejumlah warganet menduga-duga motif dibalik penyerangan itu namun tidak ada satu pun yang dikonfirmasi oleh polisi.

Pihak Gereja mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook jika Emmanuel dan seorang pendeta, Pastor Isaac Royel, termasuk di antara korban luka. Emmanuel ditahbiskan menjadi imam pada 2009 dan kemudian menjadi uskup pada 2011, menurut situs web gereja.

Uskup tersebut menjadi tokoh populer di media sosial, dengan klip khotbahnya ditonton jutaan kali di berbagai platform termasuk TikTok. Emmanuel menjadi terkenal karena pandangan garis kerasnya selama pandemi, media lokal melaporkan pada saat itu, dan uskup tersebut menggambarkan lockdown akibat Covid-19 sebagai "perbudakan massal".

Khotbah baru-baru ini yang diposting online oleh penggemar menunjukkan dia mengklaim PBB didirikan oleh Setan. Pernyataannya itu mendapat kecaman dari tokoh komunitas Yahudi dan Muslim di kota tersebut.

Insiden penusukan itu memicu bentrokan antara polisi dan warga lokal yang marah. (Foto: Reuters)

Suasana tegang terjadi di luar gereja pascaaksi penusukan itu dengan warga yang marah berusaha melewati barikade polisi untuk menyerang tersangka pelaku penyerangan. Warga melemparkan sejumlah benda sebelum polisi antihuru-hara membubarkan mereka dari halaman gereja.

Penjabat Asisten Komisaris Polisi New South Wales Andrew Holland menyebutkan, aksi warga setempat itu merupakan tanggapan emosional atas insiden di dalam gereja yang dipicu oleh gambar dan video yang beredar di internet.

Anggota polisi yang jumlahnya ratusan bahkan sempat menembakkan semprotan merica sambil terus mendorong kerumunan massa menjauh dari lokasi kejadian. Dua petugas polisi terluka dan sejumlah rumah mengalami kerusakan karena lemparan botol, batu, dan benda lain oleh warga.

Insiden penusukan itu terjadi di Gereja Kristus Gembala Baik. Gereja yang terletak di Wakeley, Sydney, yang dihuni komunitas Kristen Assyria, yang melarikan diri dari persekusi serta perang di Irak dan Suriah.

Dewan Imam Nasional Australia mengatakan serangan itu "mengerikan dan tidak mempunyai tempat di Australia, khususnya di tempat-tempat ibadah dan terhadap para pemimpin agama," sebutnya.

"Pemandangan yang sangat memprihatinkan di sebuah gereja di Sydney," kata Asosiasi Yahudi Australia dalam sebuah unggahan di media sosial.

"Pikiran kami tertuju pada teman-teman Asiria kami."

Wali Kota Fairfield, salah satu wilayah pemerintahan lokal terbesar di New South Wales, Frank Giuseppe Carbone berharap suasana kondusif dan mendesak warga untuk tidak mempersulit pekerjaan polisi.

Perdana Menteri (PM) New South Wales Chris Minns juga meminta masyarakat mendengarkan pihak berwenang. "Penting bagi masyarakat untuk tetap tenang dan terus mendengarkan serta bertindak sesuai arahan polisi dan layanan darurat."

"Kami adalah komunitas yang kuat di NSW dan penting bagi kita semua untuk tetap bersatu, terutama dalam menghadapi kesulitan," tulis Chris Minns dalam sebuah postingan di X (Twitter). 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close