Nusantaratv.com - Memijat bayi bukan hanya tentang memanjakan mereka dengan sentuhan kasih sayang, tetapi juga memberikan berbagai manfaat kesehatan dan emosional.
Bagi orang tua, memijat bayi dapat menjadi cara untuk membangun ikatan yang kuat dan mendalam dengan Si Kecil.
Sebelumnya diketahui Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan kisah tragis seorang bayi berusia 2 hari yang meninggal dunia setelah dipijat oleh neneknya.
Menurut pengakuan sang ibu, bayinya Devandra, awalnya dalam keadaan sehat. Namun, setelah dipijat oleh neneknya, Devandra mengalami muntah dan sesak napas. Sang ibu segera membawa Devandra ke dokter, namun sayang nyawanya tidak tertolong.
Dokter spesialis anak, Fitri Hartanto, menjelaskan bahwa menurut data Kementerian Kesehatan, stimulasi pijat bayi bisa dilakukan sejak bayi baru lahir.
"Usia termuda melakukan pijat bayi saat usia awal bayi lahir hingga usia dua hingga tiga tahun," ungkap dokter Fitri dalam webinar bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Maret 2024.
"Sebaiknya pijat dilakukan oleh ayah atau ibunya sendiri bukan dengan bantuan dukun. Hal ini menciptakan tujuan utama kita membentuk bounding (ikatan emosional) hubungan anak dan orang tua," sambungnya.
Fitri kemudian menganjurkan stimulasi pijat bayi yang dilakukan ibu atau ayah sebanyak 1-2 kali sehari, sekurang-kurangan tiga kali dalam seminggu. Namun, perlu dipastikan kesiapan antara orangtua dan anak.
"Semakin banyak kontak antara orangtua dan anak-anak maka bondingnya makin erat, dan anak merasa diperhatikan oleh orangtuanya," kata Fitri.
Penting untuk diingat bahwa setiap bayi berbeda-beda. Perhatikan reaksi bayi selama memijat dan sesuaikan teknik pijat dengan kebutuhan serta kenyamanan mereka.
Jika memiliki kekhawatiran tentang kesehatan bayi, konsultasikan dengan dokter sebelum memulainya.