Ini Penyebab 36 Prajurit TNI "Kalah" Lawan KKB Papua di Nduga

Nusantaratv.com - 19 April 2023

Pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens disandera KKB.
Pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens disandera KKB.

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Dua prajurit TNI yang selamat dari serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan, diterbangkan ke Mimika, Papua Tengah. Keduanya mengisahkan kepada Panglima TNI Yudo Margono detik-detik KKB memanfaatkan wanita dan anak-anak untuk menyergap 36 prajurit TNI pencari pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.

"(Dua prajurit selamat) mereka menceritakan bahwa kami dikepung dengan masyarakat dan anak-anak dengan teriak-teriak. Kemudian yang dari tiga sisi melaksanakan tembakan tembakan," ujar Yudo dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Puspen TNI, Selasa (18/4/2023).

Berdasarkan pengakuan prajurit yang selamat, KKB menggunakan penduduk pindahan untuk menyergap. Masyarakat yang dimanfaatkan, khususnya wanita dan anak-anak lantas berteriak.

"Penduduk di sini adalah penduduk pindahan yang digunakan untuk menyerang kita. Seperti yang saya sampaikan tadi ada masyarakat kemudian anak-anak dengan teriak-teriak, kemudian ada peluit dan sebagainya. Seolah-olah seperti, menakutkan lah, menakut-nakuti dengan masyarakat tadi," tuturnya.

Pola penyergapan KKB membuat 36 prajurit menjadi bingung antara harus menembak atau tidak. Prajurit tak pernah berhadapan dengan anak-anak.

"Kita kan juga begitu melihat tembakan kemudian melihat masyarakat seperti itu akhirnya terbawa tidak mau nembak. Mungkin mereka loh mau ditembak ternyata masyarakat atau anak-anak. Tapi kenyataannya mereka (KKB) membawa menggunakan teori seperti itu," tutur Yudo.

Ia mengaku selalu menegaskan pihaknya selalu menghindari korban dari masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak.

"Itu yang mereka menjadi mungkin menjadi apa kalau orang bingung, antara harus menembak. Karena yang dihadapi ini masyarakat mengeroyok. Mereka tidak pernah menghadapi seperti itu sampai melibatkan masyarakat dan anak-anak," jelas dia.

Sebelumnya, 36 prajurit TNI menjalankan operasi pencarian Pilot Susi Air pada Sabtu (15/4/2023). Mereka kemudian menerima informasi keberadaan pilot di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga.

Belakangan operasi itu diketahui KKB sehingga terjadi kontak tembak. Menurut Yudo, saat itulah KKB menggunakan perempuan dan anak-anak menyergap prajurit TNI.

"Di perjalanannya dihadang dan kontak tembakKST (KKB Papua) yang dalam kontak tembak tersebut mereka memanfaatkan masyarakat dan anak-anak untuk menyerbu. Dari tembakan, dari masyarakat khususnya ibu-ibu dan anak-anak untuk menyerbu dengan pasukan kita," kata Yudo.

Serangan itu akhirnya membuat Pratu Miftahul Arifin terkena tembakan hingga jatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter. Pasukan operasi lantas dalam posisi bertahan menghadang serangan.

"Pasukan kita dengan kondisi seperti itu ada salah satu yang jadi korban Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang 15 meter kemudian ditolong. Saat pertolongan tersebut dilaksanakan oleh KST sehingga posisi kita bertahan," pungkasnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close