Ini Penampakan Bharada E, Ganteng dan Masih Muda

Nusantaratv.com - 14 Juli 2022

Bharada E (paling kiri). (Ist)
Bharada E (paling kiri). (Ist)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Beredar foto Bharada E, polisi yang terlibat baku tembak dengan rekannya sesama ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Gambar Bharada E ada pada foto yang berisikan Irjen Ferdy Sambo, dan delapan ajudannya. 

Menurut informasi, Bharada E berada di posisi paling kiri gambar. Dari wajahnya, ia nampak paling muda. Hal ini wajar, mengingat Bharada E masih berpangkat bhayangkara dua (bharada), yang merupakan pangkat terendah di kepolisian. 

Pangkat itu berasal dari lembaga pendidikan Polri untuk tingkat tamtama. Dari foto lainnya diketahui bahwa Bharada memiliki wajah yang cukup rupawan, tak kalah dengan Brigadir J. 

Walau masih muda, Bharada E disebut memiliki kemampuan yang tak main-main. Ia merupakan penembak nomor satu di Resimen Pelopor, resimen pasukan elite Polri.

Dahulu resimen ini disebut sebagai Menpor, yang merupakan kependekan dari Resimen Pelopor. Resimen ini legendaris, karena sangat disegani. Ini berkat klasifikasi kemampuannya yang setara pasukan komando seperti Kopassus dan Kopaskhas, atau yang kini menjadi Kopasgat. Bahkan dahulu dikisahkan Menpor pernah menyerbu markas RPKAD yang kini menjadi Kopassus, di Cijantung, Jakarta Timur.

Adapun selain jago nembak, Bharada E juga merupakan pelatih vertical rescue. Karena itu semua, tak heran jika dari lima peluru yang ia lesakkan saat adu tembak, seluruhnya mengenai Brigadir J. Bahkan ajaibnya, mengakibatkan tujuh luka tembak. Sebagai ajudan, Bharada E memang bertugas mengamankan keselamatan Kadiv Propam dan keluarga.

Diketahui, Brigadir J ditembak mati Bharada E pada Jumat (8/7/2022) sore. Penyebabnya, Brigadir J menembak terlebih dahulu ke arah Bharada E, sehingga dianggap membahayakan keselamatannya. Peristiwa ini bermula dari adanya teriakan minta tolong oleh Putri dari kamarnya, yang mengaku dilecehkan dan ditodong pistol kepalanya oleh Brigadir J.

Bharada E yang mendengar teriakan Putri dari lantai dua rumah, bergegas ke sumber suara dan mendapati Brigadir J di depan pintu kamar Putri. Bharada E kemudian bertanya mengenai apa yang terjadi kepada Brigadir J. Namun, pertanyaan tersebut dibalas tembakan, sehingga baku tembak terjadi dan akhirnya Brigadir J tewas dengan tujuh luka tembak. 

Pasca kematian Brigadir J, timbul banyak pertanyaan dari keluarga dan masyarakat. Isinya keraguan dan merasa janggal terhadap peristiwa tersebut. Ini yang kemudian membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus yang turut melibatkan pihak eksternal dari Kompolnas dan Komnas HAM. 

"Karena memang terjadi baku tembak antara anggota dan anggota, dan kami juga mendapatkan banyak informasi terkait dengan berita-berita liar yang beredar yang tentunya kita juga ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik," ujar Sigit kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022). 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close